Skip to Content

puisi renungan

RESAH ANGIN MENDERU

Seperti resahku

resah angin senja menderu

mencapai keluasan angkasa biru

membentur batas waktu

 

pada hujan tiada lagu

TUKANG OBAT MUSIMAN

Tukang obat pasang akrobat 

agar semuanya mendekat

mendekatlah, mendekat dan mendekat

ramai-ramai pada mendekat

 

Tukang obat kian bersemangat

SUARA RAKYAT

peladang suara, si pendusta

rumput beracun berpesta gila

pada si kaya ia menyapa

pada gerbang tua ia mencela

 

lumatlah batu cadas

SENANDUNG SENJA DI AKHIR TAHUN

Setiap akhir tahun senjaku datang di pantai yang sama

datang bersama angin yang menghembuskan kenangan lama

tentang langkah-langkah kecil sepasang kakiku yang terluka

JALAN KEHIDUPAN

aku berada pada sebuah jalan

yang terdiri dari abjad yang tersusun menjadi kata-kata

lalu kata-kata itu terjalin menjadi sebuah cerita kehidupan

 

GELORA PURNAMA

Malam purnama, mata rembulan bersinar penuh

kerlap-kerlip mata bintang menatap dari kejauhan

angin malam menderu di angkasa dan bernyanyi

 

NYANYIAN ANGIN MALAM

Kala senja merunduk sedih dan perlahan menjauh

Hatiku penuh dengan gemuruh, deru ombak laut liar

 

Ku tatap awan malam yang bergegas datang

CINTA SEMUSIM

Suatu senja, di awal musim semi

di jalanku, di jalan setapak yang kita lalui

ku lihat ada pelangi harap membentang

namun aku tak dapat mengatakan

MELATI YANG GUGUR

Engkau harum semerbak melati di musim semi

aroma melati putih yang bermekaran di pagi hari

harum tawamu tercium di sepanjang jalanku

API DALAM SEKAM

Api dalam sekam

damai yang berasap

bara yang tertutupi tumpukan sekam

 

Api dalam sekam

dendam atau kebencian yang terpendam

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler