Skip to Content

puisi renungan

Ombak-ombak, Aku Tertabrak

Pada pantai yang menangis tersembunyi cahaya manis

Itu kata orang-orang tua agar setia dengan keseimbangan

Suara bising angin penuh kejujuran memaksaku telanjang

INSAN LAUTAN

Di kejauhan sana kulihat ia mengarungi lautan

laut yang birunya menghampar penuh gelora

gelombangnya garang, naik-turun tak henti

ia terus berlayar memintasi ombaknya

KUPU-KUPU DI SUATU SENJA

Angin semilir berhembus

menggoyang lembut pucuk-pucuk pepohonan

seekor kupu-kupu terbang rendah di atas rerumputan

lalu akhirnya hinggap pada tangkai bunga ilalang

BENCANA

sedangkan gunung pun terbangun

dari nyenyak tidurnya

dengan emosi memuncak

AYAM PETARUNG

Seperti ayam petarung, sosok calon presidenku

ketika kompetisi berjalan, ia mulai unjuk aksi

 

segala wajah ditiru

agar bisa mendulang simpati

SENTUHAN CINTA

Cinta 

bisa datang dari mana saja

lalu bersemayam di hati

karena itu ia selalu menjadi urusan hati

 

Ketika cinta tiba-tiba datang

O Negarawan

O Negarawan

engkaulah putra sejati bangsa

yang dilahirkan dari hasil kerja kerasmu

dan perjuanganmu tanpa akhir

 

TANGAN-TANGAN SETAN

Sungai negriku terbelah dan terbakar

disetiap belahannya kapal-kapal berkoalisi

arus sungai membawa mereka ke laut yang sama

 

Persimpangan Nirwana

Kebahagian menangis pada air matamu

Penderitaan tersenyum berkali-kali menyayat hati

Dari nafas hidupku

CINTA SEORANG PELAUT

O Ibu, aku seorang pelaut di pesisir sebuah kehidupanmu

Bergantung keseharian hidupku pada lautan cintamu

Setiap hari kutempuh ia demi sejuta harapan

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler