Pada pantai yang menangis tersembunyi cahaya manis
Itu kata orang-orang tua agar setia dengan keseimbangan
Suara bising angin penuh kejujuran memaksaku telanjang
Di kejauhan sana kulihat ia mengarungi lautan
laut yang birunya menghampar penuh gelora
gelombangnya garang, naik-turun tak henti
ia terus berlayar memintasi ombaknya
Angin semilir berhembus
menggoyang lembut pucuk-pucuk pepohonan
seekor kupu-kupu terbang rendah di atas rerumputan
lalu akhirnya hinggap pada tangkai bunga ilalang
sedangkan gunung pun terbangun
dari nyenyak tidurnya
dengan emosi memuncak
Seperti ayam petarung, sosok calon presidenku
ketika kompetisi berjalan, ia mulai unjuk aksi
segala wajah ditiru
agar bisa mendulang simpati
Cinta
bisa datang dari mana saja
lalu bersemayam di hati
karena itu ia selalu menjadi urusan hati
Ketika cinta tiba-tiba datang
O Negarawan
engkaulah putra sejati bangsa
yang dilahirkan dari hasil kerja kerasmu
dan perjuanganmu tanpa akhir
Sungai negriku terbelah dan terbakar
disetiap belahannya kapal-kapal berkoalisi
arus sungai membawa mereka ke laut yang sama
Kebahagian menangis pada air matamu
Penderitaan tersenyum berkali-kali menyayat hati
Dari nafas hidupku
O Ibu, aku seorang pelaut di pesisir sebuah kehidupanmu
Bergantung keseharian hidupku pada lautan cintamu
Setiap hari kutempuh ia demi sejuta harapan
Komentar Terbaru