Skip to Content

puisi renungan

PERTEMPURAN PENGHABISAN

Nyanyianmu begitu nyaring wahai prajurit

Bergema diseluruh lembah dan ngarai

 

Anganmu terlalu tinggi wahai prajurit

AKU HANYA MAKHLUK YANG TERCIPTA

Engkau ciptakan aku dan segenap jiwaku dalam hidup ini

Merupakan kuasa-Mu menciptakan segala sesuatu

Engkau tempat bergantung segala makhluk yang tercipta

HAMBA ALLAH

Keridhoan Allah atas hidupnya, hamba yang diberkati-Nya

jiwa-jiwa yang menenangkan bumi dengan aroma sorga

wajah yang bersinar cahaya cinta dan kedamaian hakiki

CAHAYA JIWA

Aku melihatmu mencipta melalui mata hati

sejuk segar sorot jiwa yang memancar

mendengarkan harmoni abadimu di gerbang senja

nyanyianmu menenun kata-kata dalam pikiranku

Bersyukur Atas Pemberian-Mu

Segala pemberian-Mu kepada diriku, makhluk ciptaan-Mu

menenuhi segala kebutuhankui dalam kadar yang cukup

dan ia kembali kepada-Mu denga jalannya sendiri-sendiri

 

RUANG BATAS KEMAMPUANKU

Menurut kehendak-Mu, hidupku dalam genggam tangan_Mu

Engkau beri aku kehidupan dalam selembar kertas kosong

Dalam lembaran kosong itu harus kutuliskan riwayat hidupku

pesan sebelum mati

coba bayangkan ketika ruh terlepas dari jasadnya

semua penyesalan hanyalah sia-sia

jeritan ampunan tak lagi bersua

dan tak lagi yang Esa indahkan

SEBUAH KESABARAN

Bila samudera hidupmu tak jua berhenti membadai

semailah relung-relung hatimu dengan benih keyakinan

berharaplah, meski bagai pungguk merindukan rembulan

MAKHLUK

Aku bukan apa-apa di matamu

Aku bukan pula siapa bagi hatimu

 

Aku hanya makhluk, hamba faqir di duniamu

Aku berjalan dari tiada menuju tiada pada akhirmu

SERUAN AGUNG

Angin timur membawa seruanmu

melalui darat, laut, dan angkasa luas

menyusup ke dalam dada jiwa-jiwa yang mencari

berhembus hingga melebihi ufuk barat yang terjauh

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler