Skip to Content

puisi renungan

KARYA AKBAR SANG MAHA KARYA

Kupandang langit semakin menghitam
Berlaksa cahaya kecil kerlap-kerlip tak bergeser dari gugusannya
Aku tersenyum, terpana, kagum dan gentar

TERSESAT

Aku seorang pengembara, berjalan jauh lupa jalan pulang

kutanyakan kepada sang resi, ke arah mana jalanku?

sang resi pun terheran, masih ada manusia yang tak tahu jalan pulang

AKAR YANG MENCENGKRAM

Batangmu tumbuh melebar, tinggi menjulang

dagingmu tebal, kulitmu berurat-serat kayu pilihan

bergores-gores alur kehidupan, berabad-abad

MATA PENYAIR

Kemana matamu melihat, wahai penyair

pada jalan sunyi pengembaraan hati

pada jam dinding yang berdetak-detak

pada musim bunga yang penuh kupu-kupu

COBAAN HIDUP

Hening kurasa berombak garang

Langit sunyi dingin membisu

Gumpalan awan kelabu berarak perang

Angin utara berhembus pilu

 

Taman Lasak

Indahnya satu pemandangan

Rasakan sejuk hijau-hijau bebas bertebaran

 

Saya, Aku Dan Diriku

Hidupku adalah satu kejutan

Dimana ‘tak satu pun nafas dapat meminta

Hidupku bukanlah dua pilihan

MAKNA CINTA

Apa itu cinta? Jangan kau tanyakan, aku tak paham tentangnya

aku tidak pernah belajar membaca dan menulis tentangnya

aku tidak pernah melihat seperti apa wujud aslinya

PUISI

Setiap kali datang, engkau selalu ketuk pintuku

engkau bernyanyi-nyanyi kecil di dalam dadaku

membuatku ikut bernyanyi mengikuti syairmu

SAMUDERA

Samudera adalah nama lain dari laut luas atau suara hati

atau nyanyian jiwa yang menggenang dalam kolam pikiran

dan kekallah nama itu melekat pada gerak roda waktu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler