Skip to Content

puisi renungan

kembali temukan rasa

ketika kesibukan merenggut rasa

yang ada tinggal kesepian

karena kesibukan tanpa rasa adalah hiburan semu

yang menumpulkan hati

yang membunuh imajinasi

formula hanya sebuah kerangka

kutelusuri kembali setiap tapak perjalanan masa lalu

untuk menemukan sebuah formula

ketika diri ini terasa begitu dekat dengan-Mu

cari kebesaran-Nya

jika bangunmalammu tak mampu gapai keteduhan

jika tahajudmu malah melahirkan kejenuhan

jika doamu malah membuat hatimu kosong

behentilah sejenak

duduklah di sini

sempatkan duduk bersila di sini

di alam terbuka

di tengah keheningan malam

rasakan dingin malam mencekam

rasakan suara dedaunan diterpa angin

angan dan mimpi

entah seberapa jauh sebuah angan-angan

entah seberapa panjang sebuah mimpi 

hingga seperti tak bisa tergapai

apakah angan-angan

apakah mimpi-mimpi

keyakinanku terkoyak

ketika aku tak lagi dapat memeluk-Mu 

ketika aku tak lagi bercengkerama dengan-Mu 

kegundahgulanaan senantiasa mengiringi langkahku 

ambil langkah yang bernilai

bila tempat ini tak lagi memberi kebaikan

kenapa engkau tetap di sini dan hanya berdiam diri

kalau memang tiada sanggup engkau hadapi perintang

maghfiroh-Mu

maghfiroh-Mu

telah kukenal istilah itu sejak aku kecil

telah diajarkan oleh guru-guruku

oleh orangtuaku

dan bahkan hampir tiap hari kudengar dari aneka media

valentine day

aku tak pernah peduli valentine day 

mendengarpun hanya akhir ini, itupun terkadang

tapi ada yang aneh pada diriku tahun ini

sublimasi

ada proses yang normal

padat menjadi cair, cair menjadi gas 

tapi ada yang melompat

padat menjadi gas, menyublim

sublimasi

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler