tak akan kau temukan bahagia abadi
ketika engkau bersama sesama manusia
tak akan kau temukan kepedihan abadi
tutuplah setiap ujung malammu dengan shalat witir
maka aura hidupmu akan senantiasa berbinar
seperti bintang pagi berbinar dalam kegelapan
manakala senyum kebahagiaan mengembang
bersama lilin-lilin ulangtahunmu
atau mungkin dikau meramu dalam pesta
maka sejenak hela nafasmu
cipta ruang keheningan
kucari rembulan malam ini
kusibak mendung dengan tatapan di antara gemuruhnya kota
untuk sekedar bercanda dan mengalunkan bait-bait puisi
kusibak mendung dengan tatapan
di antara gemuruhnya kota
kesepian itu bukan kesendirian
di tengah keramaian kesepian bisa terjadi
jiwa yang penuh ketentraman
meniti langkah kehidupan yang penuh problematika
tak bisa kulalui dengan garis keimanan
seringkali kemunafikan menghiasi sekujur tubuhku
ada sebuah kehampaan ketika sunyi merayap
seribu dentang gundah gulana berdesir di tepian hati
tidak tahu apa yang kurasakan
lazuardi
cerah mengambang sebagai atap
membiru di atas tatap mata manusia
adalah cinta keabadian
Di sepanjang jalan kini malam semakin pekat aku ingin mengutuki diri sebab tak lagi kukenal-Nya sementara mataku, mata Tuhan yang tak pernah buta
Komentar Terbaru