Skip to Content

#puisi rindu

Wajah Ndesomu, Anakku!

WAJAH NDESOMU, ANAKKU!

 

Kok…

Bukankah ini kota?

Kok …

Semacam tak beranjak dari desa!

 

Bingkai Memudar

BINGKAI  MEMUDAR

 

Bukan memujinya cukup hanya mengatakan betapa indah

Jangan lagi mengalah

Tetap katakan salah

Padaku

Tersayat

TERSAYAT

 

Kemiskinan  kata-katamu berbuah cacian

Berhamburan dari mulut tak beraturan

Berikan sayatan, aku tergores

Pembatalan Ikrar

Pembatalan Ikrar

 

Semusim berlalu bersama semilir angin senja

Tak akan risau saat rindu telah membidik

Kau hanya angin itu

Meracun Hati

Meracun Hati

 

Seperti awan bergelayut risau

Menggelapkan cahaya alam

dalam siang namun kelam

Sehingga menakutkan langkahku menujumu

 

Sembunyi pada Hujan

SEMBUNYI PADA HUJAN

 

Serpihannya mengenai separuh mukaku

Kerapuhan Mimpi

Kerapuhan Mimpi

 

Tatkala jubah hitam menyelimuti langit

Sunyi yang kurasakan

Hati bimbang

Lorong Waktu Sebuah Jiwa

“Lorong waktu sebuah jiwa”

 

(Anak )

Kuali Retak Emak

KUALI RETAK EMAK

 

Emak...

Ceracauanmu membuatku marah

Omelanmu telingaku memerah

Bulan di Atas Pesantren

Bulan di Atas Pesantren

 

Bulan di atas pesantren

Sore yang kering dengan bismillah ku tinggalkanmu anakku, sayang…

Beterbangan angin membawa butiran debu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler