WAJAH NDESOMU, ANAKKU!
Kok…
Bukankah ini kota?
Kok …
Semacam tak beranjak dari desa!
BINGKAI MEMUDAR
Bukan memujinya cukup hanya mengatakan betapa indah
Jangan lagi mengalah
Tetap katakan salah
Padaku
TERSAYAT
Kemiskinan kata-katamu berbuah cacian
Berhamburan dari mulut tak beraturan
Berikan sayatan, aku tergores
Pembatalan Ikrar
Semusim berlalu bersama semilir angin senja
Tak akan risau saat rindu telah membidik
Kau hanya angin itu
Meracun Hati
Seperti awan bergelayut risau
Menggelapkan cahaya alam
dalam siang namun kelam
Sehingga menakutkan langkahku menujumu
SEMBUNYI PADA HUJAN
Serpihannya mengenai separuh mukaku
Kerapuhan Mimpi
Tatkala jubah hitam menyelimuti langit
Sunyi yang kurasakan
Hati bimbang
“Lorong waktu sebuah jiwa”
(Anak )
KUALI RETAK EMAK
Emak...
Ceracauanmu membuatku marah
Omelanmu telingaku memerah
Bulan di Atas Pesantren
Bulan di atas pesantren
Sore yang kering dengan bismillah ku tinggalkanmu anakku, sayang…
Beterbangan angin membawa butiran debu
Komentar Terbaru