Seperti resahku
resah angin senja menderu
mencapai keluasan angkasa biru
membentur batas waktu
pada hujan tiada lagu
Setiap akhir tahun senjaku datang di pantai yang sama
datang bersama angin yang menghembuskan kenangan lama
tentang langkah-langkah kecil sepasang kakiku yang terluka
Malam purnama, mata rembulan bersinar penuh
kerlap-kerlip mata bintang menatap dari kejauhan
angin malam menderu di angkasa dan bernyanyi
Kala senja merunduk sedih dan perlahan menjauh
Hatiku penuh dengan gemuruh, deru ombak laut liar
Ku tatap awan malam yang bergegas datang
Suatu senja, di awal musim semi
di jalanku, di jalan setapak yang kita lalui
ku lihat ada pelangi harap membentang
namun aku tak dapat mengatakan
Engkau harum semerbak melati di musim semi
aroma melati putih yang bermekaran di pagi hari
harum tawamu tercium di sepanjang jalanku
Kala senja menatapku
dengan bola matanya yang syahdu
Aku mencarimu dalam kabut kemarau
yang menutupi keindahan langit senjaku
Hujan lebat sekali malam ini
Ku lihat engkau menuliskannya dalam sebuah puisi
Ciptakanlah sebuah puisimu yang indah tentangnya
Didalam pengembaraanmu nan jauh
Sempat kau kirim kabar kepadaku
Sebagaimana angin berkirim kabar
Kepada awan sebelum menjadikannya hujan
Dibawah rinai hujan
Ku dengar engkau bersenandung
Terdengar seperti suara angin parau
Terdengar seperti suara resah sang kelana
Komentar Terbaru