Skip to Content

puisi sisi hati

KAU AKAN TAHU

Ketika saatnya musim panen padi tiba 

maka aku akan berjalan meninggalkan dirimu

 

ke suatu tempat, dan kau akan menemukanku di sana

EMBUN PAGI

Jiwaku bagaikan kelembaban malam di musim kemarau

dengan segala anganku, mengendap menjadi embun di pagi hari

 

MAWAR DI TAMAN LESTARI

Berduri-duri o mawar, o cintamu bergores-gores duri

sekuntum mawar merah, kecantikanmu berduri

ingin kuceritakan tentang indahnya dirimu

Hanya Sebatas Asa

Sebatas asa aku berharap

Karena jangkauan tanganku tak mampu menjangkau

Karena langkah-langkah kakiku tak mampu mengejarmu

 

Sebatas asa aku berharap

Secangkir Kopi di Senja Hari

Aroma kopi hangatmu selalu menggoda di kala senja

ketika kau hidangkan secangkir untukku

hangatnya terasa berputar di dalam dada

lalu menjalar hingga ke kepala

Cinta itu seperti Elang

Cilegonku membisu, lama tiada kabar berita

indah semburat jingga di ufuk langit jadi kehilangan makna

aku berjalan tanpa arah tujuan, hati ku terasa hampa

 

MATA ELANG

Sekilas kau tertangkap mataku di stasion kereta

sejenak saling pandang lalu menghilang disela keramaian

seraut wajah yang terukir pada dinding waktu masa silam

Angin Senja di Jayagiri

Biarkan angin berhembus

karena ia milik musim yang sedang berjalan

ikuti saja jejaknya kemana arah ia pergi

lewat hembusannya kita 'kan mengenal musim

 

Untukmu Sahabatku

Sahabatku, ketika hatimu terluka

tiadalah obat yang dapat kubantu

'tuk mengobati luka yang menyayat itu

kecuali menuliskan serangkai kata

Cendrawasih dari Timur

                            ( 1 )

Kabut tipis menyelimuti Cisarua Bogor

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler