Ketika saatnya musim panen padi tiba
maka aku akan berjalan meninggalkan dirimu
ke suatu tempat, dan kau akan menemukanku di sana
Jiwaku bagaikan kelembaban malam di musim kemarau
dengan segala anganku, mengendap menjadi embun di pagi hari
Berduri-duri o mawar, o cintamu bergores-gores duri
sekuntum mawar merah, kecantikanmu berduri
ingin kuceritakan tentang indahnya dirimu
Sebatas asa aku berharap
Karena jangkauan tanganku tak mampu menjangkau
Karena langkah-langkah kakiku tak mampu mengejarmu
Aroma kopi hangatmu selalu menggoda di kala senja
ketika kau hidangkan secangkir untukku
hangatnya terasa berputar di dalam dada
lalu menjalar hingga ke kepala
Cilegonku membisu, lama tiada kabar berita
indah semburat jingga di ufuk langit jadi kehilangan makna
aku berjalan tanpa arah tujuan, hati ku terasa hampa
Sekilas kau tertangkap mataku di stasion kereta
sejenak saling pandang lalu menghilang disela keramaian
seraut wajah yang terukir pada dinding waktu masa silam
Biarkan angin berhembus
karena ia milik musim yang sedang berjalan
ikuti saja jejaknya kemana arah ia pergi
lewat hembusannya kita 'kan mengenal musim
Sahabatku, ketika hatimu terluka
tiadalah obat yang dapat kubantu
'tuk mengobati luka yang menyayat itu
kecuali menuliskan serangkai kata
( 1 )
Kabut tipis menyelimuti Cisarua Bogor
Komentar Terbaru