Skip to Content

Puisi Turhang

3 Juli 2015

... bersama juga engkau, hari

Ku jelajahi tiap kepribadianmu

Big Rolling Waves

I jump from the land to another land

From the ground to another ground 

From old faith to the other faith

Cambukan Sejarah (EYD)

Tertindas dalam gelombang waktu

Coba lupakan dimensi-dimensi

Kompas masa depan buntetkan tempo dulu

Sengaja cipta karya-karya mati

 

Mata Penziarah

Sapu tangan membersihkan butiran air

Rintikan kecil hujan menemani

Penuhi sungai perasaan deras mengalir

Meluapkan rindu untuk bertemu

 

Tjamboekan Sedjarah (Van Ophuysen)

Tertindas dalam gelombang waktoe
Coba loepakan dimensi-dimensi
Kompas masa depan buntetkan tempo doeloe
Sengadja tjipta karja-karja mati

Merusak Alam Puisi

Asing di tengah hamparan asing

Berlubang dicakar seperti bulan

Terbangun telanjang tak penting

Dilinting penuh asap-asap asing

 

Daun Semanggi

Daun Semanggi, Daun Semanggi
Betapa cepatnya hari ketika udara mencari wangi
16 tahun sudah lentera musim gugurnya
16 tahun sudah bayi-bayi jadi pemuda

Kelamin Kupu-kupu

Pada taman yang hijau
Segala memukau di antara kebanyakan mata
Ditumbuhi pepohonan beracun
Kumpulan para pikun kosong akan rasa
Rasa sesama yang jauh di bawah sana

Sapu Biru Malu

Setitik terang terlentang di tengah aspal, terlempar terpental
Debu-debu tebal menerkam mata mencipta luka
Lampu merah semua henti, melihat semua menanti

Melukis Alunan Angin

Berikanlah setetes perhatian, walau ia tak membutuhkannya
Tuangkanlah pikiran pada cawan
Hempaskanlah sejenak kemelut
Bagaimana kita melihat taman dimana angin bermain
Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler