Skip to Content

Puisiku

Secangkir Kopi

Aku secangkir kopi, melukai

angin malam ini. Bersiul
mengikuti rintik hujan
Tengadah di antara malam,

tapi aku tak semanis dulu lagi

''TITIK AKHIR PENANTIAN''

Imajinasiku tersesat dalam ruang yang sesak,
Logikakupun terasa mati seakan tak bergerak,
bongkahan mimpi yang dulu ku genggam,
Kini terlepas ke dunia yang tak ku kenal.

Pujian Samudera

Pikir jauh melaknat diri

Mungkar resapi ranah purba

Naluri moyang terkuak

Pujian tertinggi

Akses pengetahuan tanpa batas

Pola hakiki tak terselami

LABIRIN ALAM

Rengkuh Liku Labirin Alam

Meniti Suram Menghempas Harap

Lelana Duka Tiada Ampun

Pacu Waktu Tanpa Pilihan

Karapan Kehidupan Melaju Muram

Ilalang

Menyadari Aku Sebagai Ilalang

Yang Menghalangi Dua Tanaman Bunga Mekar  Dengan Indah

Aku Memilih Untuk Dicabut Hingga ke Akar

PUJANGGA BATIN

Merangkai Kata Cinta Dalam Diam

Menyayangi Dengan Membisu

Pujangga Batin Yang Pilu

Deru Ombak

Ceriamu Menghiasi Alam Imaji

Mengakhiri Pilu Sepanjang Malam

Hakim-Hakim Surga

Birahi surgawi mencumbu naluri hewani

Mengikat harga mati kebenaran pada setiap insan

Merendahkan budi, melucuti akal, memperkosa logika

Jasmine

Bergumul dipasang dosa dan logika

Meraba setiap lekuk dan bercumbu

Kayangan nyata

Aroma wangi kenikmatan

Terbakar nafsu hakiki

Lepaskan semua

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler