Aku menelurusi pagi yang buta berusaha mendapatkan permata.
Aku menembus deras yang menusuk, untukmu yang kupercaya sebagai tulang rusuk.
Sayang,
Bukan aku abai,
hanya saja "sempat" selalu mengumpat* dan "luang" tak pernah memberi ruang.
www.bengkelpuisi.net - Saya kira, hampir seluruh manusia itu suka dengan hal yang indah-indah.
Komentar Terbaru