Skip to Content

Sastra Papua

WARISAN TAK TERMAKNA

Kesadaran akan bertanggun jawab,
yang takut bertanggung jawabkan
mengapakah menjadi manusia
jika air mata engkau mewariskan
mengderaskan di roda-roda zaman

Insyafilah,

DOSA SIAPA

Lapis-lapis kebencian menempel
Tebal-menebal kesangkahan menggembang
Besar-membesar kemunafikan menyebar
Luas-meluas gila kuasa merajalela
Panjang-memanjangkan penindasannya

ITULAH MEREKA

Lantang berorasi kaum penjilat
Menebar janji merayu hati rakyat
Terlihat peduli bagai dewa penolong
Itulah mereka

Mengincar jabatan segala haram bermain

JOKOWI

Jokowi
Engkau bertamasya di alam ini
Lihatlah
Sungai yang ngalir itu darah rakyat papua
Pohon bertumbuh itu diatas tulang belulang rakyat papua

UNTUKMU KAWAN

Keresahan batin ini
Kegelisahan Jiwa ini
Kekuatiran tubuh ini

Selalu menghantui
Selalu membayangi
Selalu menghampiri

Jika kau tak bersama

LANGKAH KITA

Di bumi cendrawasih ada tembok raksasa cina
berwajah Demokrasi yang mesti kau robohkan
dia mengekang, membuntuti, membungkam

Di sana ada kerikil-kerikil tajam

TOLIKARA NASIBMU

Hening lagi menemani sendiri
Dunia menjadi bisu ketika bintang menghiasinya
Rembulan bergejolak sana sini sinisnya duniaku

Anaka kecil baris tangis membara hilang satu satu

KERTAS KU

Setiap halaman serasanya masih kosong
Tinta yang tergores di baris baris kertas pun slalu tersobek
Entah mengapa, kenapa, bagaimana

LUMPUR HIDUP



Dan di dalam air lumpur kehidupan
Kita melihat bagai terkaca
Ternyata kita, toh, manusia!
Yang melebur Semakin sesak
Yang menghindar semakin melebar

ITU KITA

Daun yang jautuh itu kita
Dahan yang patah itu kita
Debu yang beterbangan itu kita
Angin yang menyejukkan itu kita
Awan yang meneduhkan itu kita

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler