Skip to Content

(semoga ini) PUISI-KRITIK SOSIAL

Stenograf Topeng Klana

nyi, tak ada lain malam ini kecuali klana

segera siasati keriput wajahmu dengan

SUMUR TUA

Genang airmu merah warnah darah

Do'a Jelata Buat Durja

Do'a Jelata Buat Para Durja.

Temu Duka

Ada cahaya di jidatmu

Risau yang Terpilin

Hati membolak-balikan kerisauan

yang tercermin dari bukit-bukit iman

Kini adalah sekarang yang kacau

Nanti adalah kapan?

Kapan yang belum berarah

SCIENCE

Dulu

sangat lampau

umur Dunia belum terpikir untuk di hitung

para pendekar matematika belum lahir

angka 1 sampai 9 belum ada

 

Menunggu Waktu

mata ini terpejam di batas-batas gulita

menunggu kata

 

sudah lama tidak berjumpa

ku tumpahkan tinta emas diatas jemari-jemari malam

Garuda Merah

Terasa gelombang elektromagnetik mengalir

dan merayap dari sumsum tulang belakang

menuju ruang pikir pada otak

 

pikiranku kacau

begitu banyak kicau

Orang Gila dan Pengemis (kini berteman)

Berhenti sejenak di perjalanan waktu

menengok masa kelam yang pernah terlampaui

bersandar di punggung bangku

yang terbaring di kekacauan negeri

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler