Di suatu senja tanpamu
Dibawah langit bercahayakan matahari
Yang akan tenggelam keemasan
Ikuti kaki melangkah
Susuri jalan yang pernah kita lalui bersama
Dulu...
Hujan telah berhenti
Dan tanah pun telah mengering
Kunikmati sejuknya malam ini
HANYA KEPADAMU
Memilah kata menyusun syair
Mengolah rasa melatih pikir
Duduk merenung sambil berdzikir
Bertanya kapan rindu berakhir
Disebut nyata ketika mati
SYAIR MEMBACA ZAMAN
Zaman berjalan terhuyung-huyung
Kakinya goyah melangkah limbung
Yang di atas seperti bingung
Yang di bawah seperti linglung
Di minta maju memilih mundur
SYAIR TENTANG KUNCI-KUNCI
Syair ini bukan ajaran
Syair ini bukan aliran
Hanya renungan kesusastraan
Sumbangsih dalam berkesenian
SYAIR EMPAT TANGGA
NAMA KHITAN SEKOLAH NIKAH
Empat tangga kami wariskan
Untuk diingat jadi patokan
Syair ini jadikan catatan
Kisah hidup dan kehidupan
SYAIR KISAH S
Ini kisah seorang dara
Usia masih muda belia
Hanyut dalam hasrat asmara
Termakan mulut manis pacarnya
Namanya kusebut hanya S saja
SEMBILAN PINTU PENGHUNI KOTA
Ini adalah kota sempurna
Yang tampak indah tiada tara
Jauh dekat terlihat sama
Sempurna tepat tata letaknya
Tampak gerbangnya berjumlah empat
TULAH ATAS FIRAUN
Komentar Terbaru