Skip to Content

waktu

puisi-puisi Salman Imaduddin

Siapa Punya?

 

suatu hari di sebuah kota yang mati lampu

kaki ini memijak ragu

SUDAH...BEGINI SAJALAH

SUDAH...BEGINI SAJALAH

Oleh: Emil E. Elip

 

memang waktu tak kan mungkin kembali

meski sesungguhnya ia adalah panjang

Waktu Yang Berlalu, Membuat Segalanya Terlambat

Angin yang berhembus membumbungkan gersang dalam musim kemarau yang panjang. Sekat-sekat yang terbangun karena rimbunnya dedaunan di pucuk-pucuk pinus menghambat rambatan cahaya menerangi jejak-jejak setapak di bawahnya. Hujan memang sudah cukup lama tak menghamiri belahan bumi ini. Dampaknya, serakan dudaun linden yang gugur berkeriap setiap kali kaki kaki melangkah di atasnya.

Ada Tamu

Suatu malam
Rindu iseng bertamu
Mengintip dari balik pintu

Mengenal Waktu

 

MengENAL Waktu

(Sebuah drama  memahami 75 tahun jejak sejarah Seminari Tinggi Ledalero)

Fr. Hanson hayon

Introduksi:

DI TIANG LULUH WAKTU

DI TIANG LULUH WAKTU

 

 

 

di tiang luluh waktu, di perjalanan sungai penuh,

engkau sengaja membunuh diri,

Cerpen : Waktu

Ris, wann geht Ihre flug?

ANTARA AKU DAN DENDAMKU PADA WAKTU (UNTUK AYAH)

Ayah, mari lihat..
tembakau pahitmu dulu kini ku hisap jua
asam-garam jejak-jejak keringatmu kini ku jilat tanpa sisa

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler