uwanurwan
Saya suka menulis puisi. Pernah menerbitkan antologi puisi tunggal berjudul "Ini Tentang... Serumpun Tak Berima" terbitan Pedas Publishing. Saya tinggal di Situbondo.
Informasi Pengguna
Uwan Urwan
Tidak ada tulisan.
Tidak ada tulisan.
-
Karya Sastra — Rabu, 4 November 2015 - 07:27 — dibaca 496 kali
Jenis | Tulisan | Komentar | Pengunjung | ||
---|---|---|---|---|---|
uwanurwan | Orang Lain | Total | Hari Ini | ||
Berita | |||||
Karya Sastra | 1 | 1 | 496 | 0 | |
Wawasan | |||||
Bookmark | |||||
Dapur Sastra | |||||
JUMLAH | 1 | 1 | 0 | 496 | 0 |
Data sampai dengan Kamis, 25 April 2024 - 10:46
Komentar
salam
Soei Rusli - 04/11/2015 - 08:07
Selamat datang jendelasastra. Awal lebih baik. Kamu tinggal di mana
Syukur
Kau tahu berapa gelap telah dilalui? Seratus kali? Seribu kali? Sudahkah kamu menghitung jarak yang kamu lalui sejak lahir hingga kini? Tidakkah kamu bersyukur mendapatkan hidup tanpa bayaran per bulan di atas bumi? Bahkan nanti, saat badanmu terkubur juga tak ada upah untuk penjaga dimensi kubur.
Setiap napas yang manusia hirup, setiap warna yang ia tatap, setiap bunyi dan suara yang didengar, dan setiap sentuhan yang teraba adalah rasa dan nikmat. Pernah berpikir mengapa manusia perlu menyuap nasi, menutup mata, memburaikan air mata, mengeluarkan berak pagi hari, dan tersenyum? Ada harga yang harus dibayar untuk semua kepuasan napsu birahi manusia, yaitu syukur.
Ya, bersyukur, sebab hanya itu yang Tuhan minta.
#catatanuwan