Skip to Content

Bermain dibalik layar

Foto hardian rukmana

Permainan yang memukau antara si dalang dan para wayang yang memainkan perananya dibalik layar. Saling serang antar wayang dengan perananya yang berbeda-beda namun saling membohongi para penonton di depan layar.

Si dalang memang pandai menggunakan 1001 topeng yang berbeda, dengan bantuan para wayang  permainan ini berhasil mengalihkan pemikiran para penonton.

“Dalang bercakap-cakap dengan para wayangnya!

Yang, kowe wes sampan urung bermain apa yang aku  suruh?

Sudah gusti, gimana menurutmu?

Menurut aku sih wes apik, tapi pada masih kurang bersih, kamu harus pinter-pinter loh bermain, tutur si dalang.

aku sih bisa saja gusti, tapi tergantung, aku wes aman ndak di meja itu?

Tenang saja koe, pasti permainan kita aman. Kamu turuti saja apa perintahku

Baik gusti kalau itu yang kau mau, wes kan ku lakukan!

 Matursuwun wayang-wayangku.

Keserakahan dalang memang terlihat begitu dominan, para wayang pun begitu, walau wayang diciptakan hanya untuk mainan si dalang. Kerakusan dalang atas semua yang ia bisa dapatkan memang harus ia dapatkan karena ia cukup egois dan ambisius.

Dahulu semasa sekolah ia selalu menjadi juara, semua pelajaran selalu dimakan dengan lahap sehingga mendapatkan nilai terbaik.

            Dominanasi dalang sudah terlihat sejak semasa ia sekolah. Setelah itu menjadi prajurit dan menjadi seorang kesatria yang hebat, ia selau di puja dan dipuji sejak dahulu hingga kini. Entah apa yang dipikirkan didalam diri sang dalang sampai saat ini masih menjadi misteri.

Dia telah memenangi hati para penonton berkali-kali, dan penontonlah yang menyukainya. dengan topeng yang halus, lemah lembut dan pandai bersilat lidah sang dalang berhasil mendapatkan hati para penonton.

Lagi-lagi gara-gara dalang!

Permainan pun dimulai, dalang menciptakan suatu organisasi, kelompok dan wayang-wayang yang diciptakanya dengan begitu rapih, melakukan perannya dengan kecerdasannya terlihat diwaktu ia bermain dibalik layar, sebagai tokoh yang ada dibalik layar besar itu.

Dalang selalu gemilang memainkan tontonan yang menarik, tapi dari tontonan perwayangan dalang tersebut sebagian para pengamat ahli perwayangan ada yang mengetahui gerak-gerik dalang yang melakukan sebuah kesalahan.

Setelah dicermati, akhirnya para penonton mengetahui sifat asli si dalang karena si dalang yang selama ini dinilai sangat peduli terhadap permainan wayang yang selalu dinilai sangat baik oleh penonton yang dipertunjukan oleh masing-masing  wayang, yang dilihat dari balik layar, maupun di luar layar.

Sang dalang kini mempersiapkan skenario terbarunya untuk menipu para penonton. lagi-lagi dalang menunjukan kesedihanya atas permainan dari perbuatan wayang-wayangnya. Dalang memaninkan sebuah drama yang lucu, walaupun sempat diejek-ejek oleh penonton yang tersadar atas kesalahan dalang. Tetapi ada sebagian penonton yang tak juga sadar atas kejahatan si dalang.

Dan akhirnya penonton yang tak sadar menyadari dengan sendirinya, bahwa permainan seorang dalang yang licik dan para wayang-wayangnya yang hebat dalam memainkan peranya mulai menunjukan kebohongan yang begitu terstruktur.

Si dalang dan wayang-wayang tersebut telah membohongi para penontonya dengan mengalihkan isu-isu, dari berbagai tipu dan daya sudut pojok kamera yang membantu pementasan tersebut. Dalang ingin menontonkan drama akhir yang membuat dirinya tenang sampai terjadinya rezim ala si dalang.

Memang sebuah misteri sifat dan prilaku dalang yang seakan menutup-nutupi semua itu. Dalang selalu ada cara untuk melakukan goncangan-goncangan disetiap penampilanya. Seketika ia sedang membuat skenario baru dalang membuat dan memilih para wayang-wayangnya untuk bermain cerita baru.

Dalang yang sejak itu bertugas kesuatu tempat dimana ditempat itulah ia melakukan tugasnya sebagai dalang dari balik layar ini, disana tempat yang jauh, dan semua penonton ingin dan bermimpi, bukan hanya sekedar bermimpi melainkan penonton sudah mencintai tempat tersebut.

Ketika si dalang sedang ditempat yang indah itu, dalang mengawasi kinerja para wayang-wayangnya dari kejauhan, dalang terus melihat dari sebuah tivi kecil dan mendengar kabar dari berbagai asisten-asistenya. Setelah dalang melihat dari kejauhan, wayang-wayang ciptaanya memainkan skenario yang dibuatnya.

Entah itu skenario asli dari dalang atau ada pihak lain yang membantu pembuatan skenario. Masih membingungkan, karena lain di hati, lain dibibir. Semua tokoh perwayangan salinng lempar batu sembunyi tangan (menyalah-nyalahkan).

            Janji-janji manis sidalang seakan sirna, perbuatan yang dinilai baik oleh penonton seakan terkikis oleh sebuah rezim dalang yang baru ini.

Dalang seakan-akan mengulangi sebuah rezim lama, yang dinilai tidak demokratis bagi para penonton, si dalang mengambil semua yang ia inginkan dengan tidak memperhatikan penonton disekitarnya.

Sebuah wayang-wayang ciptaannya, telah mengambil alih sebuah pekerjaan yang seharusnya dilakukan penonton, bagaimana ini bisa terjadi? Kata seorang penonton. Sedangkan kita yang seharusnya menilai para wayang-wayang tersebut. Dan memilih seorang dalang dari berbagai desa dengan apa yang kita inginkan.

Pengamat perwayangan berkata: Memang dalam sebuah cerita tak selalu berakhir dengan baik, ada pula wayang-wayang ciptaan si dalang yang perduli akan kesejahteraan penonton. Banyak kesatria-kesatria yang memperjuangkan hak penonton, agar tak di rebut oleh dalang yang bermuka dua itu dan para wayang-wayang jahat yang ia ciptakan. Tapi kesatria-kesatria nan gagah itu belum cukup kuat untuk mengalahkan rezim baru yang diciptakan sang dalang.

Tantangan yang ada sekarang adalah kesatria-kesatria wayang baik itu bekerja sama dengan para penonton, dan mendukung dunia perwayangan yang baru. dengan adanya wajah baru dan didukung wajah lama. Mudah-mudahan perwayangan di Indonesia mulai maju, dan berkembang sehingga memuaskan hati semua penonton dari semua kalangan dan profesi apapun itu, semoga penonton selalu menjadi pihak yang terhibur atas permentasan sebuah drama yang ada di balik layar.

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler