Skip to Content

Biasakan Tidur Siang Secukupnya

Foto mungi

Tahukah anda bahwa tidur siang dapat meningkatkan resiko terkena diabetes? Ya, jika itu dilakukan dengan tidak wajar atau durasinya terlalu lama. Berbeda dengan tidur siang yang dilakukan dengan benar dan secukupnya, akan berguna bagi otak dan memberikan manfaat baik bagi kesehatan.

Seperti yang kita ketahui, tidur merupakan aktivitas rutin yang dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Sehingga ketika bangun, tubuh akan memperoleh energi lagi dan kembali segar seperti sedia kala.

Biasanya tidur dilakukan pada malam hari. Karena pada umumnya, kita beraktivitas dari pagi hingga sore, sehingga malam harinya kita perlu mengistirahatkan tubuh dan pikiran kita supaya bisa kembali beraktivitas esok harinya. Tapi, banyak diantara kita yang sering melakukannya di siang hari atau yang kita kenal sebagai tidur siang.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang tidur siang. Beberapa diantaranya karena aktivitas yang terlalu padat di siang hari dan tidur malam yang relatif kurang, membuat kelelahan disiang hari dan melakukan kegiataan tidur sejenak.

Namun, ada pula sebagian orang menganggap tidur siang tidak penting. Membuang-buang waktu dan takut akan dicap sebagai pemalas. Memang, tidur siang tidak memberikan efek secara langsung. Tapi, melakukan tidur siang mampu mengembalikan sebagian energi yang terkuras oleh aktivitas yang telah dijalani. Hasilnya, ketika bangun tubuh kita akan terasa lebih segar dan nyaman.

Tidur siang yang baik layaknya dilakukan maksimal satu jam saja. Lebih dari itu akan berpengaruh beda bagi tubuh. Orang yang suka tidur siang dengan durasi yang lama cenderung kurang tidur pada malam hari sehingga kebutuhan tidurnya tak terpenuhi dengan baik. Sehingga produksi insulin dalam tubuh terganggu dan memicu timbulnya gangguan metabolisme.

Orang yang tidur siang terlalu lama juga akan merasakan tidak enak di bagian tubuhnya setelah terbangun. Kepala pusing, pegal-pegal, keringat berlebih, bahkan mual-mual.

Para peneliti dari Leiden University Medical Center di Belanda, menemukan bahwa mereka yang tidur siang lebih dari satu jam sehari akan lebih mudah untuk memiliki gangguan metabolisme. Tidur siang dengan durasi lama akan berakibat peningkatan kadar gula dalam darah yang berdampak diabetes. Sementara itu, tidur siang yang singkat sekitar 30 menit akan membuat kadar gula darah rendah.

Lain halnya dengan tidur siang yang dilakukan secukupnya. Selain untuk mengembalikan stamina tubuh yang terkuras karena aktivitas yang padat, terdapat manfaat lain yang dapat kita rasakan. Diantaranya adalah bisa meningkatkan produktifitas kerja, daya ingat otak, kreativitas, mood, kewaspadaan, menyehatkan jantung, mengatasi kurang tidur di malam hari, serta untuk kesehatan kulit.

Tidur siang yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat diatas sebaiknya dilakukan setelah 6 sampai 8 jam berktivitas. Disarankan antara jam 1 sampai jam 3 siang. Kalau di atas jam 3, maka akan berdampak burukpada kesehatan karena akan menyebabkan kita terjaga di malam harinya yang mengakibatkan berkurangnya efektivitas tidur malam.

Beberapa perusahaan di negara maju sudah menyediakan ruangan bagi karyawan yang ingin tidur siang. Mulai banyak perusahaan yang memperhatikan kebutuhan tidur siang karyawannya, karena banyak penelitian membuktikan kalau pekerja yang terlalu lelah, produktifitas yang berkurang, sehingga bisa merugikan perusahaan.

Bagaimana dengan di Indonesia? Rasa-rasanya Indonesia masih belum menerapkan kebijakan tidur siang bagi karyawan. Lantas bagaimana solusinya? Solusinya adalah karyawan harus pintar memanfaatkan waktu istirahat yang ada untuk tidur siang. Jangan lupa memasang alarm atau meminta bantuan teman untuk membangunkan kita dari tidur siang.

Dulu saat kita masih kecil, tidur siang merupakan rutinitas yang harus dilakukan. Orang tua selalu menganjurkan untuk tidur siang, namun sebagai anak-anak yang aktif dan gemar bermain, kegiatan tersebut menjadi suatu hal yang disegani. Betapa tidak? Sedang asik-asik bermain kok disuruh tidur siang. Sampai-sampai dimarahi jika tidak menurutinya. Tak jarang pula adu otot dengan ibu hingga menangis lantaran tidak mau tidur siang.

Seiring berjalannya waktu, kita akan menyesali mengapa dahulu kita tidak mau tidur siang. Karena, ketika mulai beranjak remaja, kita hampir-hampir tidak dapat menyempatkan tidur siang karena padatnya aktivitas. Padahal tidur siang merupakan relaksasi tubuh dari banyaknya aktivitas yang dilakukan, serta berguna untuk menenangkan saraf-saraf yang tegang akibat aktivitas yang telah dijalani.

Sekarang, selagi sempat apa salahnya tidur siang? Di rumah, di kantor, di kelas, di kampus, atau bahkan di tempat umum seperti transportasi umum. Yang terpenting adalah jangan sampai menganggu pekerjaan kita. 15 menit sampai 30 menit sudah cukup. Jangan takut dicap sebagai pemalas jika kelak akan memberikan manfaat baik bagi tubuh.

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler