Skip to Content

GERAKAN-GERAKAN DALAM PENCIPTAAN KARYA-KARYA DRAMA/TEATER

Foto Fahmi N Mustaqim

A.  Gerakan-Gerakan yang Tergolong sebagai ‘Gerakan dalam Penciptaan Karya Drama/Teater’

Gerakan-gerakan yang tergolong sebagai ‘gerakan dalam penciptaan karya-karya drama/teater adalah: 1) gerakan dalam penciptaan Teater Kekejaman (Theatre of Cruelty) yang dipelopori oleh Antonin Artaud mulai dari tahun 1936 (setelah pada tahun 1931 Artaud menyaksikan tarian Bali di Paris Colonial Exposition; dan pada tahun yang sama, mempublikasikan 'First Manifesto for a Theatre of Cruelty' yang akhirnya, dimuat sebagai sebuah uraian dalam ‘The Theatre and Its Double’ pada La Nouvelle Revue Francaise); 2) gerakan dalam penciptaan Teater Epik (Epic Theatre) yang dipelopori oleh beberapa praktisi teater seperti Erwin Picastor, Vladimir Myakovsky, Vsevolod Meyerhold dan terutama yang paling terkenal, Bertolt Brecht mulai dari permulaan sampai pertengahan abad ke 20; 3) gerakan dalam penciptaan karya-karya Teater Absurd (Theatre of the Absurd) dengan tokoh-tokoh seperti Albert Camus, Samuel Beckett, Eugène Ionesco, Harold Pinter, Jean Paul Sartre, Jean Genet, dan lain-lain pada tahun 1950-an sampai tahun 1960-an; 4) gerakan dalam penciptaan karya-karya Teater Kehidupan (The Living Theatre) dari Julian Beck dan Judith Malina; 5) gerakan dalam penciptaan karya-karya Teater Miskin (The Poor Theatre) dari Jerzy Grotowski; 6) gerakan dalam penciptaan karya-karya Teater Terbuka (The Open Theatre) dari Joseph Chaikin; 7) gerakan dalam penciptaan karya-karya Teater Kesukacitaan (The Joyous Theatre) dari Peter Brook; dan 8) gerakan dalam penciptaan karya-karya Gerakan Panik (Panic Movement) dengan tokoh-tokoh penciptaan karya seperti Fernando Arrabal, Alejandro Jodorowsky dan Roland Topor di Paris pada tahun 1962.

Beberapa penciptaan karya drama/teater yang juga dapat dilibatkan sebagai ‘gerakan dalam penciptaan karya drama/teater’ adalah: 1) gerakan dalam penciptaan karya-karya drama romantik dengan gagasan “Strum und Drang’ dan; 2) gerakan dalam penciptaan karya-karya teater Vsevolod Meyerhold dengan ide penciptaan akting ‘biomekanik’.

 

B.  Pengertian-Pengertian

Beberapa pengertian yang dapat dijelaskan di sini, adalah:

 

Teater Kekejaman

(The Theatre of Cruelty)

Teater Kekejaman adalah jenis karya teater modern garda-depan (avant-garde) atau kontemporer yang bersifat surrealis yang dibuat berdasarkan aturan-aturan penciptaan karya-karya Teater Kekejaman yang dikemukakan oleh Antonin Artaud (1896-1948), seorang penyair, penulis lakon dan aktor (yang pada akhirnya menjadi gila) dalam bukunya yang berjudul “Theatre and its Double”.

Teater ini merupakan teater yang sarat menyuguhkan spektakel-spektakel yang dianggap Artaud sebagai unsur yang paling utama karya-karya yang disebut sebagai ‘karya-karya teater’.

Bahwa metafisika, tindakan-tindakan transedental dan hal-hal yang irasional harus masuk kembali dalam jiwa/pikiran kita agar kita mampu mengatasi kemerosotan ahklak kita.  Kekejaman menurut Artaud, tidak menunjuk dalam kesadisan atau yang menyebabkan sakit; tetapi lebih menunjuk pada kekerasan-kekerasan fisikal yang menegangkan yang umumnya dilakukan manusia, tetapi yang tidak mau diakui dilakukan manusia, apalagi dipertunjukkan secara terbuka oleh manusia waras.

Artaud menciptakan karya-karya Teater Kekejaman karena menurutnya, ingatan dan persepsi-persepsi manusia modern, sudah tercemar dengan kedustaan realita-realita palsu (akibat adanya internalisasi-internalisasi psikologis dalam masa pembentukan kepribadian kita); kedustaan-kedustaan mana mengakibatkan manusia modern sulit hidup secara baik dan menyenangkan; dan bahwa kedustaan-kedustaan itu harus dibersihkan dari ingatan dan persepsi manusia modern (yang ingin disucikan/dikatharsiskan) dengan cara menonton karya-karya Teater Kekejaman.

Teater Kekejaman adalah teater yang mengekspresikan gesture, gerak-gerik teatrikal, spektakel dan teater yang menyuguhkan pemikiran-pemikiran.  Artaud tidak menyukai kata-kata karena menurutnya kata-kata telah menjadi tiran yang membatasi kemampuan-kemampuan manusia untuk tiba pada kesimpulan-kesimpulan objektif dan individualnya.

Teater Kekejaman dianggap sebagai wahana yang dapat membumikan kembali manusia-manusia modern yang sudah tercemar dengan peradaban-peradaban yang mengakibatkan manusia-manusia modern menjadi mahkluk-mahkluk yang sakit.

Meskipun Teater Kekejaman dianggap Stephen Barber, kurang jelas dan ‘teater yang tidak mungkin’ (karena melihat manusia lain melalui diri mereka yang mungkin sakit), banyak teaterawan lain yang menganggap mereka pengikut Artaud.  Teaterawan-teaterawan dimaksud adalah Jerzy Grotowski, Peter Brook dan Richard Schechner.

 

Teater Epik

(Epic Theatre)

Sebagaimana yang telah dikemukakan, gerakan dalam penciptaan Teater Epik (Epic Theatre) adalah gerakan yang pada awalnya, dipelopori keberadaannya oleh beberapa praktisi teater seperti Erwin Picastor, Vladimir Myakovsky, Vsevolod Meyerhold dan terutama yang paling terkenal adalah Eugene Bertolt Brecht mulai dari permulaan abad ke 20 sampai pertengahan abad yang sama.

Karya-karya drama/teater yang diciptakan berdasarkan gerakan penciptaan karya drama/teater ini tergolong sebagai karya-karya teater modern yang umumnya dibuat berdasarkan pada naskah-naskah lakon tertulis.

Gerakan dalam penciptaan karya-karya teater epik merupakan gerakan reaksi dalam menandingi/menentang penciptaan karya-karya drama/teater naturalistik yang dipelopori oleh para pencipta drama/teater naturalistik, dan terutama oleh Constantin Stanislavski yang dianggap senantiasa mendangkalkan spektakel, memanipulasi plot, berusaha menggiring penonton ke dunia eskapisme fiksi drama/teater, dan seperti cenderung mengagitasi munculnya emosi-emosi melodramatik penonton.

Selain itu, gerakan ini pun dianggap sebagai gerakan reaksioner atas munculnya gerakan penciptaan karya-karya teater surrealis dan Teater Kekejaman yang—oleh para pemuncul gerakan ini, terutama Brecht—dianggap sebagai gerakan dalam penciptaan karya-karya teater yang cenderung mengakibatkan munculnya irasionalitas penonton.

Karya-karya yang diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip penciptaan karya-karya ini adalah karya-karya yang: 1) umumnya mengetengahkan cerita-cerita mengsejarah atau mencerita-rakyat dengan pola penceritaan mengepisodik dan tema-tema mengsosial politik, sosial ekonomi dan lain-lain; 2) dibuat dengan adanya kesengajaan agar pada waktu-waktu tertentu, penonton sadar bahwa yang ditontonnya, hanya semata-mata karya drama/teater yang tidak sungguh-sungguh terjadi, atau dibuat dengan—pada waktu-waktu tertentu, muncul—peristiwa-peristiwa tertentu yang—oleh Brecht—disebut sebagai ‘allienation effect’ atau ‘a affect’; sehingga—pada gilirannya—penonton kehilangan kesinambungan keterlibatan imajinatif dan emosional (atau ilusi-dramatik) terhadap karya yang ditonton; dan—pada waktu-waktu kemudian—terlibat secara intelektual dan kritis terhadap realitas karya yang ditonton; 3) dibuat dengan adanya tujuan mengagitasi masyarakat penonton agar terjerumus dalam proses dialektika untuk menemukan kebenaran yang tepat untuk diterapkan dalam kehidupan-kehidupan bermasyarakat, berbangsa atau bernegara; dan terdorong untuk menerapkan yang ditemukannya sebagai kebenaran dalam peri kehidupannya sehari-hari.

 

Teater Absurd

(Theatre of the Absurd)

Karya-karya Teater Absurd adalah karya-karya yang diciptakan berdasarkan naskah-naskah lakon ciptaan dramawan-dramawan Teater Absurd seperti Albert Camus, Samuel Beckett, Eugène Ionesco, Harold Pinter, Jean Paul Sartre, Jean Genet, dan lain-lain.  Menurut Martin Esslin, karya-karya ini pada dasarnya merupakan karya-karya yang mengungkapkan situasi-situasi jiwa yang paling akhir yang dialami oleh orang-orang Barat (ketika mereka telah mengalami kemajuan-kemajuan yang begitu berarti dalam bidang kebudayaan), dan umumnya menceritakan keabsurditasan-keabsurditasan manusia karena misalnya kehilangan rasa kemanusiaan, individualitas, tujuan-hidup dan lain-lain.

Teater Absurd adalah teater yang secara total, lirikal yang memunculkan adegan-adegan abstrak yang kebanyakan di antaranya merupakan modifikasi dari berbagai pertunjukan teater populer seperti mime, balet, akrobat, dan aksi para badut dalam pertunjukan music-hall dan film-film bisu.

Teater ini oleh sebagian besar pengamat, dianggap muncul sebagai respons traumatik akan horor yang terjadi dalam Perang Dunia Ke 2 yang secara total mempertunjukkan ketidakpermanenan suatu nilai, ketidaksahihan suatu konvensi dan ketidakberartian manusia dalam hidupnya.

Teater ini juga dianggap muncul sebagai reaksi atas hilangnya dimensi religiusitas dari kehidupan manusia modern; dan muncul sebagai upaya untuk memugar mitos dan ritual dalam kehidupan di jaman modern dengan cara mendorong manusia agar sadar mengenai kenyataan terakhir kehidupan mereka (bahwa mereka telah kehilangan kekaguman-kekaguman akan kosmos dan seringkali terbenam dalam banyak kesedihan mendalam).

Tujuan dari penghadiran teater-teater ini adalah agar penonton tersentak keluar dari eksistensi yang membuat mereka menjadi basi, mekanis (dengan kebiasaan hidup modern sehari-hari) dan cenderung berpuas-diri.  Para penonton dalam pandangan kaum absurdis perlu mengalami pengalaman-pengalaman mistikal dengan cara menonton karya-karya Teater Absurd.

Teater Absurd merupakan teater tidak konvensional, cenderung surrealis, tidak logis, miskin konflik dan miskin plot dengan dialog-dialog yang cenderung berbelat-belit dan sulit dipahami.

Teater ini pada dasarnya merupakan teater yang merepresentasikan ketidakpercayaan kaum absurdis akan bahasa sebagai alat komunikasi.  Bahasa dalam pandangan kaum absurdis merupakan wahana pengkonvensionalan, pengstereotipikalan dan ketidakmampuan membuat pengertian.  Kata-kata dalam pandangan kaum absurdis, gagal untuk mengekspresikan hakikat dari pengalaman-pengalaman sebenarnya umat-manusia; dan kaum absurdis mempergunakan kata-kata untuk menghadirkan dialog-dialog konvensional yang klise, mengslogan, mengjargon, memparodi dan lain-lain untuk menonjolkan keabsurditasan manusia dalam mempergunakan kata-kata/bahasa dalam kehidupan modern mereka; dan mendorong manusia agar mampu berkomunikasi secara otentik.

Teater Absurd adalah teater yang cenderung mempermainkan logika karena kaum absurdis adalah kaum yang anti-rasional yang benci kemunafikan.  Teater ini adalah teater dengan kecenderungan tidak ada konflik dramatik, penuh dengan pernyataan-pernyataan lirikal; dan dalam penciptaannya, kaum absurdis cenderung memunculkan pengalaman-pengalaman arketipal dari situasi-situasi hidup manusia dalam komunikasi-komunikasi atmosferikal.

 

Teater Kehidupan

(Living Theatre)

Teater Kehidupan (The Living Theatre) Julian Beck (seorang pelukis abstrak-ekspresionis dan penyair) dan Judith Malina (seorang aktris) adalah sejenis teater eksperimental yang merupakan kombinasi dari berbagai macam seni seperti musik, tari, lukisan dan lain-lain yang diciptakan dengan maksud mendorong para dramawan untuk menciptakan karya-karya drama puitik dengan cara menyediakan bagi para dramawan itu, sebuah pentas di mana lakon-lakon dari karya-karya semacam ini dapat diciptakan.  Teater ini mulai dipertunjukkan pada akhir dekade 1950-an (tahun 1947) dan berakhir pada tahun 1969.

 

Teater Miskin

(The Poor Theatre)

Teater Miskin (The Poor Theatre) Jerzy Grotowski adalah sejenis teater di mana: 1) karya ini diciptakan hanya untuk mempertunjukkan laku-laku manusia dengan tidak adanya bantuan penataan-penataan setting, cahaya, busana, rias, properti dan lain-lain; 2) pemain teater dianggap dan diperlakukan sebagai pembuat pertunjukan (performer) yang paling utama dan yang berfungsi sebagai penampil laku-laku yang dibangun berdasarkan teknik-teknik pemeranan yang menuntut adanya pembebasan jiwa dan raga pemain secara utuh; dan 3) penonton dikondisikan (melalui penataan pentas dan auditorium) untuk dapat terlibat secara langsung sebagai pemain dalam karya yang sedang dipertunjukkan.

 

Teater Kesukacitaan

(Joyous Theatre)

Teater Kesukacitaan (The Joyous Theatre) atau yang disebut Brook sebagai “The Immediate Theatre” adalah teater dengan sifat-sifat gabungan antara sifat-sifat teater rakyat-jelata (The Rough Theatre) yang umumnya kotor, kasar, vulgar dan cabul dengan sifat-sifat teater ritual (The Holy Theatre) yang umumnya magis.  Teater semacam ini dalam pandangan Brook adalah teater-teater yang perlu diciptakan di dunia dewasa ini.  Akan tetapi teater-teater semacam ini, menurut Brook, hanya mungkin diciptakan sekali waktu karena untuk waktu-waktu berikutnya, teater-teater semacam ini hanya mungkin menjadi Teater Kematian (The Deadly Theatre) yang—secara negatif—dianggap Brook sebagai “teater  pelacuran”.

 

Teater Terbuka

(Open Theatre)

 

Teater Terbuka (The Open Theatre) adalah sejenis teater abstraktif yang diciptakan secara eksploratif dan kolaboratif oleh sekelompok aktor, musisi, pengarang, sutradara dan para penata yang lain untuk mengabstraksikan dalam rupa imaji-imaji teatrikal dan ekspresi-ekspresi fisikal, emosi-emosi ketakutan dan frustrasi-frustrasi eksistensial yang biasa hadir dalam kehidupan manusia sehari-hari.

 

 

 

 

 

Disebut “teater eksperimental” karena teater semacam ini adalah teater yang tidak pernah menetap dalam bentuk dan gaya keberadaannya.

[1] Istilah “avant-garde” adalah istilah yang muncul untuk menamai suatu gerakan dalam bidang pemikiran dan penciptaan karya-seni yang bersifat modern, eksperimental (coba-coba, tentatif atau tidak menetap) dan inovatif.  Dalam dunia penciptaan karya-seni, istilah ini umumnya dipergunakan untuk menamai karya-karya yang diciptakan berdasarkan gagasan suatu gerakan yang beranggapan bahwa “seni diciptakan hanya untuk seni itu sendiri” (art for art’s sake), (Avant-Garde, 2 April 2009).

[1] Istilah “teater baru” adalah istilah lain yang dipergunakan Yudiaryani (2002: 189–190) untuk menamai “teater garda depan”.

[1] Istilah “teater revolusioner” dan “teater protes” merupakan dua istilah lain yang dipergunakan Pickering (1975:82) untuk menamai “teater kontemporer”.

 

Komentar

Foto Ferick Sahid Persi

keren

apakah ada buku yang mengulas tentang konsep2 pemanggungan di atas??

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler