Menguraikan Dan Menghidupkan Baris
Dalam hal ini kita akan membicarakan tekanan kata. Tempo,volume.Tekanan kata yang mendapat penonjolan hurup, suku kata, prasa maupun baris, dan ini bergantung pada hasil intepretasi. Meleset mengintepretasikan sajak, meleset pula pilihan kita, alhasil apa yang kita ucapkan berbeda isi dengan maksudnya, coba tekan kata-kata berbaris dibawah ini :
“Malam bersuara banteng mengerang tandang
“Malam bersuara banteng mengerang tandang
“Malam bersuara banteng mengerang tandang
“Malam bersuara banteng mengerang tandang
Contoh diatas dapat memperjelas fungsi tekanan kata pada jiwa kalimat.
Selain menguraikan isi kalimat,kitapun berusaha mendekati jiwa kalimat. Bertolak dari penemuan jiwa inilah, nanti kita akan menghidupkan kalimat dengan bantuan teknik modulasi.Isi kalimat yang tersirat dibalik kata-kata yang tersurat sangat menentukan sekali arti kalimat itu, sebagai ilustrasi kita akan memberikan contoh didalam acting. Perhatikan kata diberikut :
Apa ? ( Dalam sedih )
Apa? ( Dalam Gembira)
Apa? ( Dalam Marah)
Contoh diatas, sangat dipengaruhi oleh perasaan suasana hatinya, sekali lagi bahwa kesungguhan usaha menemukan jiwa kalimat, tetap tergantung pada hasil intepretasi kita.
Komentar
Intinya: interpretasi ....
Membaca puisi, usaha menemukan jiwa kalimatnya berawal dari interpretasi yang ditemukan si pembaca pada naskah puisi itu. Penting sekali menemukan makna, maksud atau pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah puisi. Sebuah puisi yang ditulis dengan baik biasanya mudah dipahami makna dan pesan-pesannya, yang hendak disampaikan oleh si penulis kepada pembacanya.
Beni Guntarman
Tulis komentar baru