Skip to Content

Menilik Keindahan Karya Sastra Melalui Pendekatan Stilistika

Foto indra
files/user/762/puisi-menola-korupsi_20180503_155926.jpg
Penyair baca puisi menolak korupsi di MPR

Oleh

Muhammad Iqbal


Karya sastra merupakan wujud dari hasil pemikiran manusia yang diciptakan untuk dinikmati dan diapresiasi. Setiap pengarang memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkan gagasan dan gambarannya untuk menghasilkan efek-efek tertentu bagi pembaca.

Kajian stilistika berperan untuk membantu menganalisis dan memberikan gambaran secara lengkap dalam pengungkapan gagasan itu. Sebuah cerpen memiliki banyak aspek untuk dikaji melalui berbagai pendekatan.

Cerpen dapat dikaji dari sisi manapun sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Beragam pula pendekatan yang dapat dipakai untuk menganalisis suatu karya sastra. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan stilistika untuk menganalisis keindahan dan kekhasan bahasa pengarang dalam cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arafat Nur.

Berbicara sastra tidak terlepas daristilistika. Secara umum, stilistika mencangkupi diksi atau pilihan kata (pilihan leksikal), struktur kalimat, majas, citraan, pola rima, dan mantrayang digunakan seorang penulis dalam karya sastra (Sujiman 1993:13). Kajian stilitika dilakukan untuk mengkaji berbagai tanda-tanda kebahasaanyang digunakan oleh penulis, baik itu yang terdapat dalam unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen.

Tanda-tanda kebahasaan itu dapat berupa unsur fonologi, unsur leksikal, unsursintaksis, dan unsur bahasa figuratif. Dalam hal ini, penulis melihat stilistika mampu merelevansikan linguistik dengan karya sastra. Stilistika dapat menjelaskan interaksi yang rumit antara bentuk dan makna yang sering luput dari perhatian dan pengamatan para kritikussastra.

Sebab, kajian stilistika melihat unsurunsur bahasa yang digunakan untuk melahirkanpesan-pesan dalam karya sastra. Kajian stilistika berhubungan dengan pengkajian pola-pola bahasa dan bahasa itu digunakan dalam tekssastra secara khas. Atas dasar alasan itulah, relevansi linguistik dan karya sastra terlihatmelalui pendekatan stilistika.

Kajian stilistika dalam cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arfat Nur fokus pada pemberdayaansegenap potensi bahasa melalui ekploitasi dan manipulasi bahasa sebagai tanda-tanda linguistik. Tanda-tanda linguistik itu meliputi diksi danmajas. Selain itu, kajian stilistika juga mengkaji pemanfaatan berbagai bentuk kebahasaan yang sengaja diciptakan oleh Arfat Nur dalamcerpennya sebagai media ekspresi gagasannya.

Arafat Nur merupakan salah satu sastrawanAceh. Beberapa karyanya telah beredar seantero. Penerbit pun telah menganggap Arafat Nur sebagai penulis yang produktif dan memiliki potensi yang besar untuk pembaharuan karyakarya sastra di Indonesia. Dari sudut pandang fungsinya, cerpen sebagai pembawa pesan moral. Cerpen Lelaki acat Itu memiliki esensi pesan moral yang bagus.

Penulis menyiratkan pesan moral pada setiap bagian unsur instrinsik, yaitu tokoh, alur, sudut pandang, dan latar. Bilamana keseluruhan itu dikumpulkan menjadi satu kesatuan, pembaca akan memperoleh satu kesatuan pesan moral yang tersemat pada unsur-unsur yang dimilikicerpen ini. Penulis temukan beberapa unsur stilistika dalam cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arfat Nur, yaitu (1) penggunaan diksi (kesesuain dan ketepatan) dan (2) majas (personifikasi, smile, dan litotes).

Persoalan diksi sebenarnya tidak sekadarmemilih kata-kata untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi menyangkut masalah penggunaan kata baku, ragam lisan, dan pemakaian bahasa daerah. Kemampuanmembedakan nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan dan menemukanbentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi serta nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pembaca juga dibahas dalam diksi.

Berikut analisis stilistika dalam cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arfat Nur.
(a) Penggunaan kata baku merupakan kewajiban tidak tertulis yang harus digunakan oleh penulis dalam setiap karyanya. Maksudnya setiap penulis harus menggunakan kata baku supaya tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Cerpen Lelaki Cacat Itu menggunakan satu kata yang tidak baku, yaitu dipikirin dan ini perlu diperbaiki menjadi dipikirkan supaya baku;

(b) kekuatan bahasa daerah sangat besar. Salah satunya untuk mengatakan bahwa latar cerita setempat dengan asal bahasa daerah yang dipakai dalam menulis tertentu. Cerpen Lelaki Cacat Itu menceritakan tentang orang cacat yang berasal dari Aceh.

Nama tempatnya tidak ditulis dalam cerpen itu, tetapi pembaca mengetahuinya karena penulis menggunakan beberapa bahasa Aceh meliputi meunasah, sompel,dan kenek sehingga memberi jawaban bahwa latar tempat cerita ini di Aceh;

(c) latar suasana menjadi berbeda ketika kata dalam ragam lisan dipakai pada ragam tulis.Penggunaan kata kadang, tak, dan tapi menyebabkan perubahan suasana sehingga nilai rasanya menjadi berkurang. Ragam tulishilang karena beberapa kata yang kerap digunakan pada ragam tutur/lisan;

(d) kemampuan penulis memilih kata untuk menimbulkan imajinasi pembaca ketika membaca cerpen merupakan hal yang paling penting. Penggunaan kata-kata yang tepat akan melahirkan nuansa sama pada pembaca seperti diinginkan oleh penulis. Cerpen Lelaki Cacat Itu terdapat dua katakata yang tidak tepat sehingga memunculkan penafsiran berbeda-beda (ambigu). Pada kelompok kata (frasa) ombak raya laut dan kata kental. Penulis tidak memilih kata-kata yang tepat sehingga maksudnya tidak seperti diharapkan; dan

(e) stilistika berkaitan erat dengan gayabahasa. Cerpen Lelaki Cacat Itu karya Arfat Nur menggunakan majas personifikasi, simile, dan litotes. Penggunaan majas ini untuk menimbulkan efek gaya bahasa yang digunakan penulis sehingga pembaca tidak merasa bosan.

Unsur-unsur stilistika yang telah diuraikandi atas merupakan unsur yang dilihat melalui pendekatan stilistika. Ketidaktepatan dan kebenaran ditemukan itu merupakan analisis dari “kacamata” stilistika. Namun, di samping kedua hal itu, cerpen ini penuh dengan pesan moral dan cocok digunakan sebagai media pembelajaran ketika mengajar tentang teks naratif.


Muhammad Iqbal
Dosen Tadris Bahasa Indonesia, IAIN Lhokseumawe.

Diterbitkan di aceh.tribunnews.com, Minggu, 27 Mei 2018 08:59 WIB
Diakses Senin, 28 Mei 2018 07:48 WIB

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler