Skip to Content

Kisruh BBM

Foto Putra Pandeglang

Emas hitam yang sering kita namakan dengan kata Minyak. tak henti-hentinya permasalahan negara menyangkut itu selalu mengombang-ambing kehidupan sosial masyarakat. Permasalahanpun datang bertubi-tubi silih berganti. diawali dengan kenaikan harga BBM diikuti dengan kenaikan harga barang dan jasa, namun tidak diikuti dengan pendapatan warga negara. Hingga kesejahteraan warga negara dinilai dari daya beli masyarakat. 

solusi klasik lagi-lagi ditempuh oleh pemerintah melalui mengalihan dana subsidi BBM. Alhasil, lagi-lagi cabang-permasalahan muncul bak gosip Ibu-ibu arisan yang menyebar dan menjalar pada berbagai sudut kehidupan. salah satu diantaranya masalah masyarakat dengan Lintah Darat. Kartu Konpensasi BBM digadaikan oleh masyarakat pada Lintah darat. jika tidak segera ditindak maka secara langsung pemerintah secara tidak sadar menyalurkan subsidi pada lintah darat. belum lagi masalah kesenjangan sosial yang terjadi . tidak sedikit para penerima konpensasi terlihat dalam antrian pengambilan dana mengenakan perhiasan yang "wah" dan datang dengan mengendarai sepeda motor, yang semestinya mereka tidak layak mendapatkannya.

Mahasiswa sebagai agen kontrol dan perubahan, berontak mempertanyakan dan menyerukan suara-suara sunyi dalam kisruhnya di masyarakat. korbanpun berjatuhan. citra insan intelektual dipertanyakan. persatuan dan kesatuan dibenturkan oleh pihak yang berbeda kepentingan. sungguh disayangkan dan disesalkan negeri penghasil minyak harus menjerit kekuarangan minyak. sungguh lirih negeri agrasis yang semestinya penghasil padi unggul, namun rakyatnya mesti menelan beras raskin yang kadar gizinya dipertanyakan.

semoga dengan karya sastra ini mereka para pembuat dan pengambil keputusan dapat terketuk nuraninya dan merobek seragam keangkuhan atas nama partai atau golongannya. sehingga menggabil sikap bijak untuk tidak berkutit pada masalah "emas hitam" ini. berfikir keras bagaimana cara mensejahterakan rakyatnya, bukan mensejahterakan partai atau golongannya hingga tak sedikit dari mereka saling sikut dan menjatuhkan. mari kita kobarkan pesan atas gorsan pena kita untuk bangsa kita negara tercinta Indonesia.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler