Skip to Content

BERSASTRA ITU KEREN

Foto Rahmat adianto

BERSASTRA ITU KEREN

Oleh: Rahmat Adianto

Bersastra itu keren dan diam seperti gunung, bergerak seperti ombak”.  Sepenggal kalimat ini merupakan kalimat motivasi yang diberikan Jose Rizal Manua dalam pertemuan Sabtu pagi. Makna yang terkandung dalam kalimat diam seperti gunung, bergerak seperti ombak adalah ketika kita diam, jadilah seperti gunung yang terlihat tidak bisa berbuat apa-apa namun di dalamnya terkandung magma dan sewaktu-waktu akan memuntahkannya. Artinya apabila kita diam, jangan diam karena kosong, tetapi diam yang menyembunyikan potensi yang suatu hari akan tampilkan dalam berbagai bentuk. Kemudian istilah bergerak seperti ombak, berusahalah seperti ombak ia tidak akan berhenti sampai menggapai pesisir. Artinya jangan behenti berusaha sampai mencapai apa yang kita cita-citakan. Selesaikan apa yang telah kita mulai.

Dalam Workshop, yang menjadi pemateri adalah Jose Rizal Manua yang merupakan seorang pujangga, sekaligus pendiri Teater Anak-Anak, Teater Tanah Air, yang meraih juara pertama pada Festival Teater Anak-Anak Dunia ke-9 di Lingen, Jerman pada tanggal 14-22 Juli 2006. Selain itu ia juga adalah seorang pemeran dan pengisi suara dalam beberapa film. Pada tahun 2011, Jose menjadi salah satu  juri dalam Festival Teater SLTA se-Jabodetabek yang berlangsung di GRJS Bulungan Jakarta Selatan. Ia juga merupakan pembaca puisi yang menang berkali-kali dari tahun 1980-an sampai 1996. Ia berhenti membaca puisi karena seolah dilarang oleh WS. Rendra dan Sutardji karena apabila ia tampail sebagai pembaca puisi setelah tahun 1996, sudah pasti lawannya ada di bawah beliau. Ia pun menerima larangan itu tetapi dengan satu permintaan, ia ingin menjadi juri pada pembacaan puisi. Ia pun menjadi juri sampai dengan saat ini. Selanjutnya yang menjadi pemandu kegiatan Workshop adalah Deasy Tirayoh dan Wa Ode Nur Iman sebagai pendamping pemateri

Dalam Workshop Jose memberi tahu cara cepat menulis puisi. Ada tiga tahap yang diberikan untuk memulai menulis puisi. Pertama mengumpulkan kosa kata sebanyak 23 kosa kata kemudian dari 23 kosa kata tersebut  memilih kata dan disusun menjadi untaian kaliamat. Durasi yang diberikan 5 menit. Kedua, mencari suasana dengan memerintahkan kepada peserta Workshop untuk berjalan melihat sekeliling, kemudian kembali di tempat duduk masing-masing lalu tulis. Durasi yang diberikan 5 menit. Kemudian beliau membuat objek, lalu dengan objek tersebut kami diperintahkan untuk menulis puisi dengan objek yang dibuat. Durasi yang diberikan 5 menit. Beberapa puisi yang disetor dibacakan langsung sama penulisnya.

Beliau membaguskan semua karya yang dibaca oleh peserta Workshop. Meskipun hanya satu kalimat. Kesan saya saat beliau memberikan cara menulis puisi, beliau merupakan sastrawan yang netral. Beliau tidak menekan harus seperti apa bentuk puisi yang kita hasilkan untuk bisa dikatakan bagus. Ia membaguskan semua karya yang kami hasilkan dalam durasi 15 menit tersebut.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler