Skip to Content

HOPLA (Mengenang Chairil Anwar: Meretas jalan kehidupan dengan kata dan perbuatan)

 

SIAP-SEDIA
Kepada angkatanku
Tanganmu nanti tegang kaku,
Jantungmu nanti berdebar berhenti,
Tubuhmu nanti mengeras batu,
Tapi kami sederap mengganti,
Terus memahat ini Tugu,
........

Dasar-dasar Teater (3/6): Dasar Seni Penyutradaraan dalam Teater

Pada mulanya pementasan teater tidak mengenal sutradara. Pementasan teater muncul dari sekumpulan pemain yang memiliki gagasan untuk mementaskan sebuah cerita. Kemudian mereka berlatih dan memainkkannya di hadapan penonton. Sejalan dengan kebutuhan akan pementasan teater yang semakin meningkat, maka para aktor memerlukan peremajaan pemain.

SASTRA INOVASI DAN OTENTISITAS

Masalah-masalah hidup yang ditulis para sastrawan sungguh berbeda dengan para wartawan. Media sastra yang dimiliki sastrawan, mampu mengabadikan kisah-kisah kehiduan, tetap aktual sepanjang zaman. Bila media elektronik dapat menyampaikan berita yang sedang terjadi secara langsung, media cetak hanya akan dapat menyajikan setelah berlangsung atau akan berlangsung.

Teungku FachroeHOPLA (Mengenang ...ombiDASAR-DASAR BERMAIN DRAMA
rahadianDasar-dasar Teater ...ombiSASTRA INOVASI DAN ...

Wawasan Sastra

Ini -mungkin- Proses kreAtif

Menuangkan sebuah ide ke dalam bentuk cerita pendek bagi seorang penulis, bisa saja diselesaikannya dalam kurun waktu sehari, setengah hari, tiga jam, dua jam, atau malah satu jam!

Tapi, sejatinya tiap-tiap penulis memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyelesaikan cerpennya. Itu terpengaruh oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal si penulis tersebut.

Mengenang WS Rendra; Kita Mesti Merumuskan Keadaan



RUDI HARTONO

Pada Kamis malam, sekitar 22.30 WIB, di rumah sakit Mitra Keluarga, Depok, Jawa Barat, salah satu penyair besar Indonesia, WS Rendra, menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Si Burung Merak, demikian orang banyak menyebutnya, adalah seniman yang berdiri di tiga jaman; Soekarno, Orde baru, dan Era Neoliberalisme.

Siapa Penyair?

Kalau kita membaca surat kabar atau majalah, sering kita berjumpa dengan istilah 'Penyair', terutama dalam ruang sastra dan budaya. Di sana kita mengenal nama-nama seperti: Taufik Ismail, WS. Rendra, Sutardji Calzom Bachri dan lain-lain.

W.S. Rendra

Meski usianya hampir 70 tahun, kepak sayap si penyair berjuluk "Si Burung Merak" ini masih kuat dan tangkas. Suaranya masih lantang dan sangatlah mahir memainkan irama serta tempo. Kepiawaian pendiri Bengkel Teater, Yogyakarta, ini membacakan sajak serta melakonkan seseorang tokoh dalam dramanya membuatnya menjadi seorang bintang panggung yang dikenal oleh seluruh anak negeri hingga ke mancanegara.

Amir Hamzah

Tengku Amir Hamzah yang bernama lengkap Tengku Amir Hamzah Pangeran Indera Putera (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur,

Bumi Manusia

Bumi Manusia adalah buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang pertama kali diterbitkan oleh

Perempuan dalam Sastra

Dalam menilai karya sastra, cara yang sering dipakai adalah analisis secara tekstual. Salah satu bentuk yang lain yang juga digunakan dalam memahami karya sastra adalah analisis tekstual feminis. Analisis tekstual feminis mengandung dua hal yang penting yaitu analisis tekstual dan analisis feminis.

Lambang-Lambang dalam Pantun Melayu Riau

by sastraku66.

Dalam makalah ini, penulis membicarakan salah satu bentuk puisi Melayu lama, yaitu pantun. Kesimpulannya adalah sampiran pantun Melayu kebanyakan menggambarkan alam, lambang-lambang yang terkandung di dalam pantun pun berasal dari alam. Hal itu memperlihatkan dekatnya hubungan pendukung seni pantun dengan alam. Untuk menafsirkan lambang-lambang dalam pantun diperlukan kepiawaian dan kecermatan mengenali lambang-lambang dalam kebudayaan Melayu.

Ahmadun Yosi Herfanda

Ahmadun Yosi Herfanda atau juga ditulis Ahmadun Y. Herfanda atauAhmadun YH (lahir di Kaliwungu, Kendal, 17 Januari 1958) adalah seorang penulis puisi, cerpen, dan esei dari Indonesia. Ahmadun dikenal sebagai sastrawan Indonesia yang banyak menulis esei sastradan sajak sufistik. Namun, penyair Indonesia dari generasi 1980-an ini juga banyak menulis sajak-sajak sosial-religius. Sementara, cerpen-cerpennya bergaya karikatural dengan tema-tema kritik sosial. Ahmadun juga banyak menulis esei sastra.

Ahmad Tohari

Ahmad Tohari, (lahir di Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah, 13 Juni 1948; umur 61 tahun) adalah sastrawan Indonesia. Ia menamatkan SMA di Purwokerto. Namun demikian, ia pernah mengenyam bangku kuliah, yakni Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Jakarta (1967-1970), Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman, Purwokerto (1974-1975), dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman (1975-1976).

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler