Duhai malam
Gelapmu kunantikan
menemani sepenggal sepi
yang tak bosan mendampingi
Biarkan kelammu sejenak
menutup dinding angan
Kamu dan tatapan teduhmu;
binarnya masih sulit untuk ditafsirkan
Kamu dan senyuman lembutmu;
ronanya terlalu rumit untuk diterjemahkan
Bulan, apa kabarmu?
Cahayamu terang malam ini
Kau datang lagi menghiasi
dinding langit yang gulita
Hadirmu bersama bintang
Buah sirsak ataukah srikaya.. Mungkin juga nangka belanda..
Telah lama kunantikan cinta.. Dimana engkau dewi asmara..
Hanya bisa menikmati sepi.. Melekat erat kedalam diri..
sudah sekian puluh tahun
masih perempuan itu juga
selalu mengambang dalam ingatan
di usia tuanya
kertika di lubang perlindungan
Pahamilah tentang isi jiwa.. Yang bersemayam di raga.. Karena hanya belaian cinta.. Yang dapat menyentuhnya..
Bila dua hati telah menyatu.. Tak kan ada batasan waktu..
Tatapan mata sungguh menawan.. Manis bibir merah pada senyuman.. Sehingga abang tidak enak makan.. Hanya wajah kamu yang kepikiran..
Kesan pertama begitu menggoda..
Kucumbu dikau sang waktu.. Temani ruang dalam kalbu..
Saat ini hampir pukul satu.. Dendangkan suara ikuti lagu..
Entah mengapa aku tak tahu.. Kedua mata seperti tak mau..
Hari ini kulewati tanpa sapamu
Semangatku hilang satu
Apa kau lupa padaku?
Sedang apa dirimu?
Hari ini berkali-kali kubuka kotak pesan
Aku tersedu
Tertatih dan lusuh
menatap diri
yang penuh debu
Aku bersimpuh
Tertunduk rapuh
membawa sejuta keluh
Komentar Terbaru