Skip to Content

Oktober 2015

Pulau Seribu

Terbitnya Fajar matahari menyingsing aku di dalam kelilingan laut

membawa aku kedalam laut yang membuat aku tak bisa berkata-kata

sunset datang membuat tatapan mata ini tak bisa berpindah ke tatapan yg lain

 

Suara deburan ombak menentramkan jiwa dan pikiranku

Suara burung berkicau menyambut pagi dan sore hariku

Hujan turun di bola matamu

saat hujan turun di bola matamu,

lalu sepasang sepatu kita perlahan berjalan,

saling berjauhan.


Aku Dan Sendiriku

Adalah detik-detik

yang berlalu

Adalah langkah-langkah kecil

yang terus bergerak

 

Adalah mimpi-mimpi

yang enggan diusik 

Simfoni Kehilangan

Masih lekat dalam ingat

Senja itu, kau dan aku

ada dalam satu irama

dengan nada yang berbeda

 

Aku pada nada kerinduan

Aku

Kembali kau tanyakan itu padaku

dari mana aku?

untuk apa aku?

dan, akan kemana aku?

semacam masa lalu

aku berasal, lalu 

SEPERTI INI

Aku seperti berhenti pada satu titik
Di mana titik tersebut berada pada area yang sangat gelap
Aku terperosok lama setelah terbang tinggi ke angkasa
Seseorang yang membawaku terbang tinggi sekali
Membuatku dapat melihat danau dari atas langit
Membuatku dapat menyapa burung-burung yang terbang mengitari langit
Pertama kalinya aku melihat pelangi begitu dekat

Tanpa Pilihan Seumur Hidup

Aku tak bisa menjanjikan masa depan saat ini.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler