Skip to Content

November 2015

HUJAN DATANG BANJIR PUN DATANG

hujan datang banjir pun datang

burung burung berhenti berkoar

diatas hutan yang terbakar

 

sekejap asap menghilang

diganti kabut gelap

IRAMA KERINDUAN

Dalam kedinginan jiwaku

Engkau hadir mendekap erat kalbuku

Dalam kesendirian nuraniku

Engkau temani aku dengan kemesraan

Engkau hadir untuk menghiburku

usai kepergian

Mengapa kau pergi ketika rahang
terkantup oleh ucapan cinta
meskipun tanpa suara...
 
Begitu cepat kedatanganmu
kepergianmu pun tak kuketahui

<

DALAM SUJUDKU PADAMU

Dalam gelap jejak langkahku Hanya padaMU kuberserah diri Atas kehendakMU Atas kuasaMU

 

SELIR JIWA

Indah damai kasih

Yang engkau sematkan

Laksana cahaya di kegelapan jiwaku

 

Di kesenjangan jiwaku

Engkau hadir laksana

YANG DINANTI

Saat jiwaku menjauh dalam jarak

Temukan indah pada persemayaman damai

Kemarin kujalani hari adalam gersangnya hati

Kini engkau temani hatiku meski dari kejauhanku

LUKIS KASIHMU PADA HATIKU

Malam tenggelam pada pekat 

Langit tanpa bintang

Rindupun hampa pada rona pesona yang memikat jiwa

Hatiku diam menjejaki keayuanmu

 

MATAHARI 2

Aku datang seperti kemaren keberadaan
Aku datang sering kali di tempat hni
Tak pernah berpanitan dengan matahari
Hanya sebuah perjalan hidup

PUISI ADALAH AKSARA KEHIDUPAN

Puisi merupakan media pengungkapan rasa. Rangkaian kata di dalamnya mngandung makna yang amat berarti oleh setiap penulisnya. Bisa dikatakan, setiap pemilihan kata (diksi) di dalam puisi adalah merupakan roh dan jiwa bagi setiap penulisnya.

RINDU SEPANJANG WAKTU

Waktu yang kian menderu

Kumasih di sini dalam penantian

Merenda hari merangkai malam

Menapaki jejak-jejak cerita kita

Di mana hanya ada mimpi tentangmu



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler