Skip to Content

Juni 2016

PULAU IMPIAN YANG NYATA

ahh masih ada hari esok

tak harus sekarang

esok masih ada hari

esok masih ada hati

cukup hari ini

cukup sampai disini

waktunya terlelap

sebutir debu

aku masih mencarinya

sebutir debu yang kau sisakan untuku

diantara bola-bola krikil kali

yang tersusun rapi penutup jasadmu

yang telah kembali ke asalmu

Burung gereja pelataran masjid

kalian masih saja berteriak kencang

saling timbal balik jeritan

dari pohon satu ke pohon lain

dengan pelkingan keras pecah kesunyian

apa aku mencintainya?

dan hati inipun ikut diam

saat kau tanyakan itu lagi

aku tak mampu menjawab

membuka mulutpun terasa berat

bungkam, bisu...

kopimu kopiku

mana kopiku

dimana segelas kopi yang biasa temani malamku

kopi yang biasa kau sedu untuk ku

ku cari didapur tapi semua rasa hambar

ku racik sendiripun tak jadi

JADIKAN AKU SEBUAH ARCA

Jadikan aku sebuah arca
Disembah
Bukan Tuhanmu
Tak bernyawa
Jadi dosa berlinang darah

Kidung Malam

Apa yang tengah aku dengar saat ini,

adalah tentangmu dalam kidung malam di kamar ini.

Seperti malam-malam yang lalu,

kau hadirkanku dengan gambar sendu.

 

Ramadhan (Tanyakan Hati)

Bulan yang ditunggu

Bulan yang dirindu

Setelah Sya'ban berlalu

 

Wahai hati

Benarkah engkau merindu?

Sudikah engkau menunggu?

 

Cerita Laut

Laut bercerita tentang sebuah perjalanan

Tentang bahtera yang berlayar di atasnya

Dengan angin yang mendesis mengiringi lajunya

dan air yang tenang atau beriak padanya



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler