Skip to Content

November 2016

Mencintaimu dalam Diam

aku mencintaimu dalam kesenyapan waktu.

Merambat melalui asa yang tak menentu.

meenyerang hati yang tak pernah kau ketahui.

menyukai dengan sebelah hati.

Doa Timur

Memuja wajah anggun yang bersorak ceria.

Ingin ku tulis  dalam sebuah catatan  kebaikan.

Tertunduk malu , bermuka cemas.

Entah ada apa gerangan?

Rintihan orang pinggiran

 

Gemuruh bertangan hampa, Kilat menyapa rindu.

Sunyi berkabut tepi,Terang berantai gelap.

Hidup berarti mati, Perang berarti lawan.

diamlah hatiku

diamlah hatiku

karna dengan diam damailah hatimu

diam lebih damai

daripada kau suarakan hatimu

runyam

tak semua argumen selesaikan permasalahan

dunia persaingan

persaingan dunia

dunia dipenuhi persangingan

apapun dipersaingkan

apapun diperebutkan

dari berebut jabatan

hingga berebut masuk jamban

jauh

 

kau bilang

"jangan ganggu aku"

aku dengar katamu

tapi aku tak mengganggumu

kau bilang "pergilah"

aku memang jauh darimu

"Sahabat, Maafkan aku"

"Telah lama kita menjalin

Bergandengan tangan

Saling merengkuh

Saling cemburu

Saling memarahi

Jalan seirama meski tak senada

Tertawa

"Sahabat, Maafkan aku"

"Telah lama kita menjalin

Bergandengan tangan

Saling merengkuh

Saling cemburu

Saling memarahi

Jalan seirama meski tak senada

Tertawa

Balada setelah Hujan

 

 

Rintik-rintik hujan masih membasahi.

Terpaku dalam renungan sunyi.

“Sebentar lagi badai katanya”.

Persimpangan

Persimpangan

Hati ini terpukau pada suatu jalan berliku.

Nikmat dunia mampu membutakan segalanya.

Kobodohan tak percaya  datangnya Tuhan.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler