Skip to Content

Maret 2019

Puisi Lama

Hei... Dew.....
Embun Berkilau riang
Menyongsong hari yang terang
dengan sedikit tetesan air hujan
 aku menunggu hujan terang
 dengan sabar dan kasih sayang
 menunggu mu pulang


Pilu

 Sungguh ...
 Ini memilukan
 Tanpa Cinta dan kerinduan
 Padamu ku persembahkan

CERPEN KOMPAS 2006 “PAROMPA SADUN KIRIMAN IBU” KARYA HASAN AL BANNA

Kembali rasa pedas itu membikin merah dan menggetarkan kedua matanya. Rasa itu pula yang kemudian menghimpun kesedihannya, lantas butir-butir air—hangat dan berasa garam—menghilir ke pipinya yang letih. Hembus napasnya berderak, dadanya sesak! Macam ada bongkahan bertaring yang kian detak kian membengkak. Oihdah, selalu ada pedih yang tak terkisahkan selain dengan lantak air mata.

CERPEN KOMPAS 2006 “SAMBAL KELUARGA” KARYA PUTHUT EA

Di keluargaku, ada satu jenis sambal yang nyaris tidak pernah absen dari meja makan kami, terutama saat makan pagi. Sambal itu sangat sederhana, baik bahan maupun cara pembuatannya. Beberapa butir cabai hijau, ditambah sepotong kecil bawang putih dengan garam secukupnya, lalu ditetesi minyak goreng panas sisa menggoreng sesuatu.

CERPEN KOMPAS 2006 “ANAK PANAH” KARYA HARRIS EFFENDI THAHAR

Untuk yang kesekian kalinya Nyonya Rakusni menanyakan tentang kemajuan studi Agus di Bandung, putra Anisah, ketika Anisah menerima beberapa liter beras untuk jasa mencuci pakaian. Anisah yang kelihatan lebih tua dari usianya itu tampak begitu gelisah.

CERPEN KOMPAS 2006 “ANAK IBU” KARYA REDA GAUDIAMO

1978

“Berapa?”

“Lima setengah.”

“Lima?”

“Lima setengah, Bu.”

“Lima setengah ya lima!”

“Tapi bisa jadi enam, Bu.”

“Siapa bilang? Kalau lima koma delapan atau sembilan bisa dibulatkan ke atas. Tapi lima setengah, tetap lima! Lima!”

“…”

CERPEN KOMPAS 2006 “LORONG” KARYA MUSTAFA ISMAIL

Lorong itu sangat sunyi. Tidak ada satu pun yang lewat, sore itu. Bahkan tiap sore, sangat jarang yang lewat di lorong sepanjang 700 meter itu. Semua rumah dan gedung di sana membelakangi lorong itu dengan temboknya yang tinggi. Semua seolah tidak mau membuatnya sebagai jalan untuk dilewati.

Terima kasih kesempatan

Teruntukmu hati yang pernah hilang 

COKLAT MANIS YA

COKLAT MANIS YA

 

coklat adalah dirimu

manisnya ada di wajahmu

keceriaan tampak di matamu

kelembutan mencemari sikapmu

Kunang Kuning

KUNANG KUNING

 

aku menyukai warna kuning

dan aku menyukai saat kuning

dimana saat ketenangan terjadi

cengkraman teman kembali



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler