Skip to Content

September 2019

KENANGAN BUSUK

Malam merangkak membawa bangkai kenangan busuk

Tentang hati seperti jati yang meranggas daun

ENAM KALI LIMA

siang tuli malam bisu nmenyekap

dada gelap nafas megap

hilang harap otak miring kalap

BERPELUK LAGI

 

 

Kembali ke balik pintu merentangkan tangan

Menjemput rindu yang telah lama sembunyi

DUA BAIT CATATAN JULI

serokan menari di pinggir jalan

menunggu receh dilemparkan

ini adalah semangat kemerdekaan

PINTADOH

menyimpan pintar dalam pikiran
untuk mengerti kencing unta adalah obat
menyimpan bodoh dalam pikiran
menolak wangi melati yang disiram air comberan tidak sehat

KABAR MATAHARI

matahari memberi kabar

senja akan berakhir

sadar jangan sekedar

bersandar kepada takdir

JENGGOT EWER-EWER

Tahun kesekian hilang dari perempatan

Berpikir harus ditinggalkan

 

SI NGACO SUKA BAKO

Bisu

Malu

 

Jalan tak boleh surut

Mengapa harus takut

GAWE BIBIT GENDENG

Duduk menunduk
Tak ada pilihan selain takluk

Mengapa engkau kesini
Engkau salah menduga
Aku bukan orang sakti
Juga bukan orang kaya

Tinggalkan tempat ini
Pergilah ke perempatan jalan

MENJADI KISAH

Huruf menjadi kata

Kata menjadi kalimat

Bait menjadi nyata

Puisi menjadi azimat



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler