Malam merangkak membawa bangkai kenangan busuk
Tentang hati seperti jati yang meranggas daun
siang tuli malam bisu nmenyekap
dada gelap nafas megap
hilang harap otak miring kalap
Kembali ke balik pintu merentangkan tangan
Menjemput rindu yang telah lama sembunyi
serokan menari di pinggir jalan
menunggu receh dilemparkan
ini adalah semangat kemerdekaan
menyimpan pintar dalam pikiranuntuk mengerti kencing unta adalah obatmenyimpan bodoh dalam pikiranmenolak wangi melati yang disiram air comberan tidak sehat
matahari memberi kabar
senja akan berakhir
sadar jangan sekedar
bersandar kepada takdir
Tahun kesekian hilang dari perempatan
Berpikir harus ditinggalkan
Bisu
Malu
Jalan tak boleh surut
Mengapa harus takut
Duduk menunduk Tak ada pilihan selain takluk
Mengapa engkau kesini Engkau salah menduga Aku bukan orang sakti Juga bukan orang kaya
Tinggalkan tempat ini Pergilah ke perempatan jalan
Huruf menjadi kata
Kata menjadi kalimat
Bait menjadi nyata
Puisi menjadi azimat
Komentar Terbaru