Skip to Content

November 2019

Puisi Masterpiece Asrul Sani Abu

 

01.Maha Karya

Maha karya nan abadi

Dari segalanya untuk segalanya

Semua terhubung dengan semua

Dari awal hingga akhir

 

Puisi: Sang Guru

Sang Guru

 

Guruku yang kusayangi.

Engkau bagaikan ayah ibuku.

Mengajar dengan cinta

Memberi dengan rahmat.

 

Guruku yang penyayang.

Mengajar tanpa lelah

Memberi ilmu dengan ikhlas

SELAPIS BUMI TUJUH LAPIS LANGIT

 

kesatu Ngit, permisi, numpang lewat, aku ingin melihat dari sini

Eit, tidak bisa, ayo balik lagi, ini langitku, bukan langitmu

SALAMUN ALAYKA YA KH

Bahasa cintamu tampak pada wajah pucat
Kemudian memerah bara pada butiran keringat
Tak ada tulisan tak ada bahasa tersurat 

MENYAPAMU

 

kota tua kita beda

 

201606190419_Kotabaru_Karawang

Puisi-puisi Fathor Razi

KUKIRA DETIK INI

kukira, detik ini

kesetiakawanan kita menjadi “tanya”

dunia benar-benar tak selebar daun gelombang cinta

Matinya sang embun pagi

 

Embun pagi ini terlambat turun

entah kenapa bahkan daun pun enggan berkomentar

Tapak tapak aneh terlihat di jalan basah dan berlumpur

Sesekali paruh ayam mematuk ujung ujung genangannya

 

Hingga siang embun tak jua datang

dan memang ternyata tak ada embun hari ini

hari ini semua sibuk hari ini semua terlena

Namamu

Ada segelintir kata
yang kusitir dari kelam
Mengambang lantang
di lubuk paling dalam.

Abjadnya tersenggal-senggal
Menolak tanggal tinggal di pikiranku
yang terlanjur bebal

Gerombolan bersarung peci

Kaki kaki tak lagi menahan

kala letihku paksa hempas tubuhku

layu berkerudung lelah hati dan diri

mencoba menapaki hari demi hari



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler