Kilau kejora bintang di matamu Masih menyimpan kenangan Saat rindu riuh bergemuruh Serupa gaduhnya desir ilalang
Wahai Permaisuri yang malam tadi Menyusun lembar-lembar mimpi
Apa pun itu Nyatanya tak mampu runtuhkan Tiang tekad sudah kita tegakkan Tegak terpancang di penjuru bumi.
Apa pun itu Nyatanya tak tersembunyikan Kegundahan hati merona kita larakan
Badai rindu yang menerabas Menggemuruh di ruang hati Hujan tangis derai menderas Bersama kilatan-klatan waktu.
Lama, sebelum semua reda Cemburu mengendap di palung rasa
Menerjemahkan putih ke dalam hitam Mengungkap hitam dalam putih
Merangkai kata dalam rasa Mengolah rasa dalam kata Dalam kembara hati Menuai ranum pengalaman
Tiba-tiba ada banyak kenyataan Yang datang menuntut kebenaran Bahkan menjadi teror yang terus Menghantui batin heningku
Banyak sajak kehilangan batin Dan dengan sadar menulis biografi
Di dalam hati semua kata masih teka-teki,
Di luar hati belum ada kata pasti.
Kucoba khatamkan Do'a pada rangkaian bait puisi.
Medan, 05 03 2020
Secara element tehnikal departemen riset cinta memperhitungkan kulminasi koreksi level reksarasa diambang rasio setengah poin hati
Pada akhir sesi lalu kekhawatiran investasi hati
Setelah terangkai jadi syair Sekumpulan aksaraku zhahir Terbang kelangit tinggi Mencoba jadi matahari Tak mau lagi kembali ke hati
Hatiku sedang terus menata Protes pada kumpulan kata
Komentar Terbaru