Puan, Selesaikah lelah dalam fana? Habiskah gelisah digilir waktu?
Puan, Jangan beri pupuk pada batu Sebab ia tak mungkin terpacu Jangan pula injak mahkota bunga
Bagai aksara
Yang terpatri di jendela mataku
Selalu indah bila menggantung
Menggelayut di bawah kelopak sayunya
Mengundang syahdu
Bangunlah sahabatku Mari kita duduk di perempatan malam berbincang tentang luka-luka yang akan kita balut
Bukan perihal kekuatan Kau pun boleh mengerang, menumpahkan segala kepedihanmu
Hai Dara yang jauh!
Apa kabarmu kini
Meninggalkan daku disini
Dengan sepi sunyi menjadi
Sudah berkali kukata
Terkenang gerimis di sore syahdu Rintiknya merembes menyentuh kalbu Mengubah dingin menjadi beku Mengeraskan abu menjadi batu
Terkenang gerimis sore syahdu
Cinta
Diantara
Diafragma
Rongga dada
Terselip asa
Irama cita
Bergema
Dicakrawala
Kasih katakan padaku
Luka apa ini
Mimpi apa ini
Dahaga apa ini
ada irama aneh
berdetak di jantungku
menyelimuti perasaan
Cuekit
Itu sakit, sayang
Kala kau ucap segala kata menusuk jantung
Membelah dadaku dengan nyesek
Tak terhitung lagi.....
Pisah dalam Kenangan
( XII IPA 2)
Pertengahan Juli, Agustus, September, Oktober, separuh November 2019, Januari, saparuh Februari 2020
Bukankah cinta itu berusaha?
Aaah saya begitu tersakiti olehnya.
Namaku bara, aku memiliki kekasih yang bernama enjelina. Dia adalah perempuan satu-satunya yang aku cintai, siapa pun mereka, tidak mampu membuatku berpaling darinya.
Komentar Terbaru