Jika dada telah hilang sesak
Jantung diam tidak berdetak
Ada yang limbung langkah terhentak
Begitu jatuh dalam pelukan seluruh rindu membeku
Namun cinta lidah apinya semakin marak menggelora
Tulislah puisi sejuta bait kau gubah
Adakah awan jadi hitam lalu turun hujan
Seujung rambutpun tak ada yang berubah
Hari datang tanpa kisah hari pergi tanpa cerita
Menyisakan sunyi memeluk bilah pagar bambu rapuh
Sunyi dipintal menjadi sepi pada bulu mata putih
Sepi ditenun menjadi rindu pada kelopak kusut
Lepas dua helai tali hitam dari pentang gendewa
Lepas bersama gerai mayang terurai menutup dada
Bayang-bayang datang menimang rindu yang dulu
Jatuh di tanah menjadi sehelai selendang sepi
Malam garang dibakar
Kenangan mendaki bukit sunyi
Dawai biola parau melonggarkan dekapan
Masih masih ada waktu
Tahun bulan minggu
atau hari jam menit
atau hanya tinggal detik
Dinding dan sunyi
Menyatu dalam duka
Pedih teriris hati
Tambah parah luka
Komentar Terbaru