ada tali kutang hitam pada punggung putih
saat angin semilir datang melenggang menarikan tirai jendela
dalam bait aku menulis lagi kisah tentang tali kutang hitam
menyelinap lewat mata merasuk kalbu pada malam jahanam
Ini adalah kuburan hidup yang membawa laut
Laut sempit yang luas yang memuat segala bangkai
Dalam pelukan kekasih rindu tidak menyuruh bisu
Dalam dekapan kekasih cinta tidak mengajak buta
Buatlah lagi ukiran dalam ingatan
Tentang wajah merona merah jatuh di dada
Tak ada jawaban untuk pertanyaan
Satu satu mereka yang telah pergi tampak kembali
Senyum ramah membisu menatap acuh dalam mimpi
seribu rindu lekat di hati tercermin di langit biru
seribu cinta di lubuk jiwa tercermin di lirik mata
satu detik tadi malam tunggul buruk dibakar api rindu
bara api rindu merambat ke dalam tanah membakar akar
kuning dan hitam yang lebur menjadi putih
siang malam dipuja dan dipuji tanpa letih
titik air mata tapi itu bukan dari sedih
penunggang kuda lumping di lampu merah
cetar cambuknya lemah tidak membelah
wajahnya gelisah nafasnya terengah-engah
Komentar Terbaru