DEMIKIAN
Demikian aku mengagumi dataran-dataran indah
SAYA MENULIS MENCUMBU AWAN SEPERTI INI
MENCUMBU AWAN gubahan Ifa Arifin Faqih di bawah ini pantas untuk disebut bagus. Setidaknya dari sudut pandang saya. Coba baca dengan perlahan. Ikuti irama rasa yang tercurah ke dalam kata dan kalinat serta bait-baitnya.
Teduh paras indah memandang
Tutur lembut kata nan sopan
Cantik-manis semua terpana
Menatap putri nan indah
Gadis manis melintasi ruas
Rintihan air mata
Hembusan awan kelabu
Teriakan hati yang terluka
angin enggan memainkan seruling bambu
Penghianat!
kangen tak kucatat pada buku telefon
sebab musik bukan lagi seksofon
melainkan mesin penghisap debu
selepas jam kerja
tetapi tak ingin kukatakan: "cuma"
AKU MASIH DI SINI
riuh gemuruh guntur di langit hitam
yang menari bersama malam dengan hujan
Separuh Ragaku
Pemuda dari kelas biasa
Melihat wajahku yang lesuh
Membawa cincin bermata intan
Dengan rasa cinta tembus di angkasa
PUISI ORANG HILANG
Oleh: Gerobakata Kenarock
Seperti lidah malam tetiba saja menelannya
Hingga senja tak mampu lagi sembunyi
Komentar Terbaru