Skip to Content

Juli 2022

ALAM DAN PESONAMU

AKU KEMBALI PADA PESONA CIPTA TUHANKU

SEBAGIMANA PESONAMU YANG MEMIKAT JIWAKU

 

MATAKU KEMBALI MELIHAT INDAH CIPTAAN-NYA

Puisi ke 19 dalam MENGHITUNG RINDU (!)

 

TIN ZAYTUN THURSINA  

 

Dengan gairah utuh kupandang padang putih

Puisi ke 18 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

JEMPUT AKU DI PERBATASAN  

 

Aku memandang cermin hitam matamu malam tadi

Kulupakan putihnya kutelisik hati kuusik sepi

Angan

Membuka lembar kekuningan kertas bisu, barangkali akan membuatku menemukan jejak-jejaknya yang pernah menetap

KAMI AMAT MERINDUIMU YA RASULULLAH

KAMI AMAT MERINDUIMU YA RASULULLAH

 

Syukur kepada-Mu ya Allah atas nikmat tidak terkira

Puisi ke 17 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

SERIBU BULAN MALAM  

 

Aku mencetak seribu bulan

Puisi ke 16 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

BULAN SUDAH SABIT TIPIS  

 

Manis

Bulan sabit sudah tipis

imah 5

kita tak sama-sama tak pernah berencana

bahwa kita bisa bersua dalam untaian kata

tapi kuyakin bahwa Tuhan telah merencanakan

Imah 4

ingin kusapa dikau disela kepenatan hidupku

sebagai uluran tangan ketika engkau terus memanggilku

namun tirai yang pernah kau buka

perlahan engkau tutup kembali



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler