Skip to Content

Agustus 2022

Puisi ke 35 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

KISAH BOCAH INGUSAN  

 

Air mata yang telah lama kusimpan

Puisi ke 34 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

 

MENDUNG DAN HUJAN PAGI  

 

Selalu di situ tapi tidak selalu begitu

Puisi ke 33 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

 

BERITA MIHRAB  

 

Beri aku jawaban

Puisi ke 32 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

MENGINTIP BERITA LANGIT  

 

Pohon harapan yang tumbuh centang perenang

PELINTAS MALAM

Pelintas Malam 

Celoteh Warung Kopi

Celoteh Warung Kopi

Sebelum matahari tengelam
Aku bertemu teman lama di sebuh warung kopi, "ayo ngopi" ajakku sambil memesan segelas kopi. Biar aku ceritakan padamu

Kepergian Teriring Duka

Luka, melukai, terluka 

Luka-luka menganga menebarkan aroma konspirasi 

Mata mati kaku 

Kaku terbujur putra bangsa korban kolaborasi 

Puisi ke 31 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

MENIMANG RINDU KUNTUM MELATI  

 

Pagi siang sore senja aku menimang rindu

Puisi ke 30 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

HEBAT  

 

Sepakat

Dipakai mengikat

Merekat dekat

Puisi ke 29 dalam MENGHITUNG RINDU (1)

 

 

 

MUHAMMAD  

 

Empat yang tujuh

Utusan yang utuh



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler