Skip to Content

ANTOLOGI BERSAMA PUISI & CERPEN Majelis Sastra Bandung (MSB)

Foto JOHN HERYANTO
files/user/361/msb.jpg
msb.jpg

OLEH-OLEH BERSAMA GERIMIS

Oleh: MATDON (ROIA AM MAJELIS SASTRA BANDUNG)

 

Bulan Januari 2011 antologi puisi cerpen Majelis Sastra Bandung (MSB) Bersama Gerimis (BG) terbit, launching 25 Januari 2011, kemudian Roadshow di beberapa tempat di Jakarta dan terakhir di  Beranda 57 Tasikmalaya - di rumah penyair Bode Riswandi Sabtu 12 Maret 2011.

Sejumlah penulis yang menghuni BG ikut dalam roadshow ini, antara lain Agus Nasihin, Wig Agung, Den Bagoes, Elis Tating Bardiyah, Jhon Heryanto, Miko Alonso, Pradewi Tri Chatami, Rian Ibayana, Yunita Indriani dan Zein Afriarahman, selebihnya tak ada kabar berita kenapa mereka tidak ikut, mungkin sedang sibuk ngurus pacar, sedang bekerja dengan rajin, sedang melamun memikirkan nasib, sedang tidak punya uang, sedang berfikir puisi dan cerpen tidak lagi penting bagi merka, atau memang males azah (meni azah..harusnya saja).

Tak apa apa, toh akhirnya menusia memang harus memilih juga jalan hidupnya, karena buku BG bukan sebuah pentasbihan diri bahwa mereka sudah jadi penyair, BG hanyalah sebuah dokumentasi sastra, semacam kitab rajin bagi mereka datang ke pengajian sastra.

Buku BG memang diisi oleh 3 kelompok manusia, PERTAMA mereka yang sudah JADI PENYAIR, ialah mereka yang sudah teruji rajin menulis, tidak putus asa, sabar, tahan kritik serta memelihara kepenyairannya dengan berbagai aktivitas yang akan menuntun mereka pada sensitivitas sastrawi.

Kelompok KEDUA mereka yang BARU JADI PENYAIR, ialah mereka yang baru memulai menulis tapi mamu belajar dan memiliki semangat terus untuk menulis namun ada juga yang masih ragu ragu untuk terus menulis, para calon ini nantinya bisa jadi penyair sebenarnya jika benar benar serius tapi juga bisa jadi malah terhempas dari dunia kepenyairan jika hanya puas disini saja.

Kelompok ketiga PENYAIR KAJAJADEN (JADI JADIAN), ialah mereka yang hanya ingin "ngarewong" dunia sastra, hanya ingin tampil saja, hanya dalam rangka pupujieun, atau mereka yang sekali menulis setelah itu tulisan mereka di BG akan dijadikan bahan untuk menepuk dada "taaah....urang ge bisa nulis puisi, urang ge penyair, hebat kan sayah", kelompok ini lah yang akhirnya akan merusak diri sendiri, dan malah akan menjadi cemoohan dunia.

Makanya tak heran jika dalam dunia wartawan ada istilah wartawan bodrek, ternyata di dunia penyair bisa juga ada istilah PENYAIR BODREK, salah satu kriterianya ialah termasuk kelompok ketiga tadi. eh..sebentar, kelompok kedua juga bisa menjadi PENYAIR BODREK jika tidak tahan godaan syetan.

Selanjutnya, jika Tuhan masih memberi software umur panjang pada MSB, tentu MSB harus hati  hati dan sangat hati hati membuat antologi selanjutnya, agar lebih selektif memilih siapa yang pantas masuk dalam antologi, siapa yang nampak memiliki semangat Ibrahim memenggal rasa  malas, semangat Isa Almasih menjalin mesra dengan kejujuran, semangat Musa menyebrang lautan emosi, semangat yang "berdarah darah" dalam mencapai makom penyair/penulis.

Terimakasih kepada semua penyair/seniman dan kota-kota  yang sudah kami kunjungi, kritikan  dan semua sambutan hangat akan kami jadikan cambuk untuk lebih giat lagi memelihara komunitas non politik ini.

Terimakasih kepada Kurnia Efendi, Helga, Shinda Miranda, Zay Lawang Langit, Rukmi Wisnu Wardani, Mustafa Ismail, Ahda Imran, Acep Zamzam, Bode Riswandi, Sarabunis Mubarok, Vinny Soemanri, Ihung Cianda, Yusak Anugerah, Yopi Setia Umbara, Dedi Koral, Yusef Muldiyana, Eriyanti Nurmala Dewi, Ahmansyah Timutiah, dan seabreg nama yang tak cukup kami tulis semua.

 

Mari bergandeng tangan, hidup sastra Indonesia!!

Komentar

Foto Dindin S Yogapranata

oh kitu?, gening aya istilah

oh kitu?, gening aya istilah penyair kajajaden sareng penyair bodrek sagala. Beu, pohara ayeuna mah.Tetela pun akang kirang gaul sareng manusa nu sarua resep nulis sajak, dugi ka istilah eta ge kakantun!.
Amengan atuh ka sanggar akang : KINANTI 20, Perum Batulawang, Blok A RT/RW.01/09,Desa Talagasari,Kec.Kadungora-Garut. Malih Jang Dedi Koral mah uningaeun ka akang.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler