Skip to Content

Bakdi Soemanto Dianugerahi Tokoh Teater 2013

Foto indra

Federasi Teater Indonesia memberi penghargaan kepada akademisi seni UGM, Bakdi Soemanto sebagai tokoh teater 2013. Penghargaan tersebut setiap tahun diberikan kepada tokoh yang dianggap memberi kontribusi mengembangkan teater.

Penghargaan serupa pernah diraih WS Rendra pada 2006, Putu Wijaya (2007), Nano Riantiarno (2008), Slamet Raharjo Djarot (2009), Wisran Hadi (2010), Saini KM (2011), dan Rahman Arge (2012). Bakdi yang lahir di Solo, mengabdikan diri di bidang akademik sebagai Dosen UGM. Dia meraih gelar doktor dalam Ilmu Sastra dari UGM pada 2002 dengan disertasi penelitian drama karya Samuel Becket, "Waiting for Godot".

Ketua FTI, Radhar Panca Dahana mengatakan Bakdi dipilih sebagai tokoh teater karena kontribusi pemikiran dan dedikasinya dalam teater. Bakdi dinilai mengabdikan hampir seluruh hidupnya di bidang kesenian. "Pemikirannya memberikan masukan dan pelajaran di dunia teater," ujarnya ditemui di Yogyakarta, Kamis (12/12).

Bakdi dinilai memberikan pemahaman tentang teater absurd. Menurut Radhar, Bakdi memberikan pemahaman teater dari sisi akademis. "Dia bisa disebut sebagai intelektual teater pertama Indonesia karena meletakan dasar pemahaman apa itu teater absurd," ungkapnya.

Teater absurd dinilai Radhar merupakan teater eksperimental. Di dalamnya, pemeran teater dapat berimprovisasi. Rendra merupakan salah satu penggiat teater absurd tersebut.

Bakdi dipilih dari lima nominator lain yang dinilai berkontribusi dalam teater. Lima dewan juri yang memberikan penilaian antaralain Radhar, Jajang C Noer, Afrizal Malna, Nano Riantiarno, dan Amoroso. Tokoh teater dipilih berdasarkan kontribusi dan kinerja mereka dari tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, FTI juga memberikan penghargaan Maecenas kepada tokoh yang dinilai memberi kontribusi dan dedikasi pada seni pertunjukan. Penghargaan tersebut pernah diterima Jakob Oetama (2011) dan Sri Sultan Hamengkubuwono X (2012). Tahun ini, penghargaan Maecenas diberikan kepada bos PT Djarum, Victor Hartono.

Victor dinilai memiliki komitmen dalam seni pertunjukan. Radhar mengatakan Victor dihargai dari usahanya mengangkat seni pertunjukan ke kelas atas. "Saat perusahaan lain tidak menghargai, Victor membuat yayasan Bakti Budaya dan membangun gedung teater di Grand Indonesia," ungkapnya.

Kedua penghargaan akan diserahkan di Hotel Inna Garuda Yogyakarta pada 20 Desember mendatang. Acara penghargaan tersebut akan dihadiri anggota Dewan Kehormatan FTI seperti Jero Wacik, Soegeng Sarjadi, Nabiel Makarim, Fasli Jalal, dan Riantiarno. KGR Ratu Hemas dan Wakil Presiden Boediono juga dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.

Acara penghargaan juga dimeriahkan dengan pentas seni dari Aning Katamsi, Didik Nini Towok, Jemek Supardi, Putu Wijaya, Slamet Rahardjo, dan sejumlah seniman lainnya. Teaterawan terkemuka seperti Putu Wijaya, Saini KM, Butet Kertaredjasa juga dijadwalkan mengisi acara.


republika.co.id, Kamis, 12 Desember 2013, 16:48 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler