Skip to Content

Berjasa di Dunia Teater, Dua Dramawan Raih Penghargaan

Foto indra
files/user/762/penyerahan-penghargaan-federasi-teater-indonesia-fti-award-2015.jpg
FTI 2015 memilih dua dramawan sebagai peraih penghargaan di Graha Bakti Budaya,Taman Ismail Marzuki, Senin, 28 Desember 2015. (Dok SP)

Dramawan senior Akhudiat serta Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi meraih penghargaan Federasi Teater Indonesia (FTI) Award 2015. Dewan juri FTI 2015 memilih Akhudiat sebagai orang yang layak untuk dianugerahi Tokoh FTI 2015 karena jasa-jasanya bagi dunia teater Indonesia.

Adapun dewan juri yang bertugas tahun ini antara lain Ratna Riantiarno, Jajang C. Noer, Amoroso Katamsi, Slamet Rahardjo, dan Radhar Panca Dahana.

"Mungkin Akhudiat adalah tokoh senior terakhir yang perlu diberi apresiasi tinggi. Pengabdiannya tak henti, serta kontribusi pentingnya dalam sejarah dan pertumbuhan teater modern Indonesia," ujar Pendiri dan Presiden FTI, Radhar Panca Dahana, di Jakarta (28/12).

Akhudiat merupakan nama yang tak asing bagi seni pertunjukkan di Indonesia. Pria asal Surabaya kelahiran 69 tahun lalu tersebut tak hanya dramawan, namun juga seorang penulis skenario, cerpen, puisi, serta penerjemah naskah drama.

Karya-karya Akhudiat diantaranya puisi "Gerbong-Gerbong Tua Pasar Senen", drama Rumah Tak Beratap Rumah Tak Berasap, dan Langit Dekat dan Langit Jauh.

Drama Jaka Tarub karya Akhudiat pun dimuat dalam kompilasi seratus tahun drama Indonesia dalam buku “Antologi Drama Indonesia jilid 3” (1946-1968).

Adapun Dedi Mulyadi meraih penghargaan Maecenas FTI 2015, yang merupakan apresiasi bagi seluruh elemen masyarakat yang tidak bekerja di lapangan artistik namun memberikan sumbangan signifikan pada dinamika dan perkembangan kesenian, khususnya seni pertunjukan.

“Saya kagum kepada Dedi Mulyadi karena dia telah banyak menghadirkan pemikiran dan melakukan kegiatan budaya di Purwakarta tapi bertingkat dunia,” ujar dewan juri FTI 2015, Amoroso Katamsi mengapresiasi.

Salah satu kegiatan budaya yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi adalah Festival Budaya Dunia yang dilakukan di Purwakarta pada akhir Agustus 2015. Sebanyak 13 kelompok kesenian perwakilan 13 negara di dunia hadir mengikuti festival tersebut.

Sayangnya kedua peraih penganugerahaan FTI 2015 tidak hadir secara langsung menerima penghargaan di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Memasuki usia ke-20 tahun, diungkapkan Radhar, FTI 2015 masih konsisten pada tujuan awal, yaitu memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang telah memberi jasa yang luar biasa pada kelahiran dan perkembangan teater modern di Indonesia.


beritasatu.com, Selasa, 29 Desember 2015, 11:16 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler