Skip to Content

Budayawan/Sastrawan Sunda Abdullah Mustappa Kembali Raih Hadiah Rancage

Foto indra
files/user/762/abdullah-mustapa.jpg
Abdullah Mustappa (Foto: su.wikipedia.org/wiki/Abdullah_Mustappa)

Sastrawan dan budayawan Sunda, Abdullah Mustappa kembali mendapat Hadiah Sastra Rancage untuk karya sastra Sunda. Sebelumnya pada tahun 2006, Abdullah Mustappa pernah menerima Hadiah Sastra Rancage karena dinilai berjasa terhadap pengembangan sastera Sunda.

Demikian keterangan yang disampaikan Apip Catrik , Wakil Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, ditemui di sela-sela pagelaran drama musikal Sunda religi, “Kasidah Cinta Al-Faruq”, Auditorium Padepokan Seni Mayang Sunda.

“Karya sastra Sunda Kang Abdullah Mustappa berjudul ‘Titimangsa:68 Sajak Alit’ menyisihkan roman ‘Sabalakana’ karya Dadan Sutisna,” terang Apip.

Sajak-sajak Abdullah Mustappa dalam “Titimangsa : 68 Sajak Alit”, sesuai dengan judulnya merupakan sajak-sajak péndék. Sajak terpanjang terdiri atas 8 larik/5 bait, dan yang terpéndék hanya satu larik. Selain judul kumpulan, setiap sajak hanya ditandai dengan angka dari 1 sampai 68. Jika melihat bahwa penyair lahir pada tahun 1945, maka angka 68 itu bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-68. Oléh karena itu sajak-sajak dalam Titimangsa itu dapat dianggap sebagai surat tentang ésénsi kehidupan penyair yang disampaikannya secara simbolis kepada Aam Amilia, istrinya.

Sajak-sajak Abdullah sederhana dan mudah dimengerti namun mengandung makna yang dalam dan luas. Seperti yang terlukis pada sajak nomor 65: “nété sigay noong lodong / kalah langit nu katémbong”. Tiada kata-kata yang anéh, tak ada métafora yang dibuat-buat, sajak Abdullah Mustappa péndék-péndék, tapi tidak selesai sampai di situ.

Bayangan maksudnya memanjang dalam ingatan, karena yang menjadi pusat perhatiannya adalah inti kehidupan manusia yang universal, seperti harapan, keraguan, kekhawatiran dan keyakinan.

Dalam tahun 2013 buku sastra bahasa Sunda dan bacaan anak-anak yang terbit ada 42 judul, yaitu 27 judul buku baru dan 15 judul merupakan cétak-ulang. Seperti biasa buku cétak ulang, karya bersama dan karya Ajip Rosidi tidak masuk hitungan, artinya tidak dipertimbangkan untuk mendapat Hadiah “Rancagé”. Lebih sedikit dari buku yang terbit tahun sebelumnya (ada 68 judul). Penerbit yang menerbitkan buku bahasa Sunda dalam tahun 2013 kian banyak. Selain Kiblat Buku Utama yang menerbitkan 17 judul, ada Geger Sunten (5 judul), Green Smart Books Publishing (4 judul), TBM Nurul Huda (4 judul), Pustaka Jaya (3 judul), Wisata Literasi (3 judul), Studio Titik Dua (1 judul), Rak Buku (1 judul), MSB Publishing (1 judul), dan Galeri Padi (1 judul). Dua judul diterbitkan oléh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemda Jawa Barat.

Dari 27 judul buku baru ada sebuah yang merupakan terjemahan (Si Démplon karya Guy de Maupassant diterjemahkan oléh Duduh Durahman). Dari 26 judul karya asli, satu berupa ésai berjudul Wanoh ka Lakuning Jagat yang ditulis oléh Adjat Sudradjat, guru besar géologi dan vulkanologi Universitas Padjadjaran. Buku-buku lainnya berupa fiksi: Berlian : 11 carpon wanoja (karya bersama), Boa-boa karya Irianto; Wayahna karya Irianto, Tunggu Hujan karya Irianto, Nunang Nunaning karya Irianto, Lalakon Awon karya Godi Suwarna, Ronggéng Sajajagat karya Ahmad Bakri, Lalaki na Tungtung Peuting karya Tiktik Rusyani, Londok karya Hérmawan Aksan, Randa Ték Dung karya Muryana Surya Atmaja dan Nénéng Sumarni, Bulan Buleud dina Jandéla karya Dudung Ridwan, Kalakay karya Dény Riaddy, A Liong karya Nyi Roro, Kumaha Aing Wéh karya @KumahaAingWéh, Srie Sunarsasi karya Enas Mabarti, Kabungbulengan karya H.D. Bastaman, Sabalakana karya Dadan Sutisna, Tariking Angin karya Godi Suwarna, Katumbiri: Antologi Sajak Sunda diédit oléh Téddi Muhtadin, Hariweusweus Leuweung Pineus karya Arom Hidayat dan Titimangsa: 68 Sajak Alit karya Abdullah Mustappa.


pikiran-rakyat.com, Jumat, 15 Agustus 2014 22:35 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler