Skip to Content

Pegelaran Seni dan Sastra DKD Kabupaten Tanah Laut 2021

Foto Rahmadi Salman
files/user/9133/WhatsApp_Image_2021-06-15_at_06.20.55.jpeg
WhatsApp_Image_2021-06-15_at_06.20.55.jpeg

Alhamdulillah tadi malam, Senin (14/06) Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Tanah Laut menggelar silaturrahmi pengurus dan seni sastra teater yang berjudul "Dangsanak Jauh" Karya Jamaluddin T. Suryanata di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Laut. 

Teater "Dangsanak Jauh" yang dimainkan oleh Teater SP3 Bati-Bati dan Literasi Senja Kabupaten Tanah Laut dengan penampilan yang sangat memukau dan membuat penonton tegang serta mengharukan. 

Teater yang mengisahkan tentang masyarakat asli Kalimantan Selatan "masyarakat Maratus" masyarakat yang memelihara pegunungan Meratus. Merdeka hidup dan tinggal di sana serta berusaha di sana. Merekalah suku Dayak Balian. 

Kondisi masyarakat yang pada awalnya damai, tenteram dan sejahtera dengan kondisi yang sederhana. Mereka bersama membangun masyarakat dengan kebersamaan. Saat mereka ditimpa penyakit mereka hanya meminta kepada ruh dan penguasa alam semesta melalui prosisi adat yang biasa mereka lakukan. 

Di saat itulah, mereka mendapatkan cobaan yaitu datang orang-orang kota yang membawa pembaharuan di bidang budaya dan perekonomian sehingga mereka terpengaruh. Yang tadinya tidak mengenal adanya rokok, Hape dan lain sebagainya, maka mereka mengenal dan bahkan memakainya. 

Selain itu, orang-orang kota juga menawarkan adanya uang yang dapat merubah mereka menjadi modern, akan tetapi apa yang terjadi. Alam mereka dikeruk. Hasil alam diluntuh lantakan sehingga rusak alam yang mereka tempat. 

Sungguh penampilan teater yang sungguh mengharukan dan menakjubkan. Seakan-akan para penonton terhipnotis dengan pemeranan Mereka. Seakan-akan tidak mau melewatkan step-step tampilan teater tersebut. 

Akhirnya, cerita pun berlanjut dengan peperangan antara suku Balian dengan warga kota yang menguras dan membabat hasil alam mereka. Dengan kemampuan yang mereka miliki, mereka berperang hanya menggunakan sumpit, Mandau dan peralatan lainnya termasuk dengan jalan mengirim "parang Maya" kepada mereka. Namun apa yang terjadi mereka kalah karena kesombongan dan ketidak patuhan terhadap tetuha mereka. 

Teater pun berakhir dengan tepuk Sorai para penonton, termasuk Bapak Sekda dan Wakil Ketua DPRD serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Laut yahg juga hadir pada kesempatan itu

Di akhir acara sambil nyantai di Cafe Tanjak Pelaihari kamipun lanjut berbincang tentang berbagai hal untuk kemajuan seni dan budaya di Kabupaten Tanah Laut bersama ketua DKD dan dewan sastra Kalimantan Selatan untuk mempersiapkan Aruh Sastra Kalimantan Selatan yang menjadi tuan rumahnya adalah Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2022 yang akan datang. 

PLU Pelaihari, 15 Juni 2021

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler