Skip to Content

Sastra Lokal dan Komunitas Perlu Digali

Foto indra

Khazanah lokal sebenarnya memiliki potensi besar jika digali untuk memperkaya karya-karya sastra. Hal itu telah dibuktikan, oleh penulis-penulis besar semisal Pramoedya Ananta Toer dan Ahmad Tohari.

Sastrawan Riau Fakhrunas MA Jabbar mengutarakan hal itu dalam jamuan sastra akhir pekan yang digelar Forum Peduli Sastra dan Budaya Kudus di Rumah Makan Bambu Wulung, belum lama ini.

''Pram banyak menulis karya-karya yang banyak menyajikan tema-tema lokal. Demikian pula dengan Ahmad Tohari dengan Ronggeng Dukuh Paruk (RDP)-nya,'' ujar Fakhrunas dalam obrolan sastra yang digelar lesehan itu.

Di Riau sendiri, ungkapnya, sastra lokal juga memiliki sejarahnya sendiri. ''Banyak para sastrawan lokal Riau yang dikenal hingga sekarang, seperti Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji. Bahkan pada masa penjajahan Belanda, di Riau sudah dikenal sastra aliran Riau. Ini sedang kami teliti,'' lanjutnya.

Demikian kayanya potensi lokal yang bisa digali, Fakhrunas yang menjadi pembicara tunggal dalam lawatan sastra di Kota Keretek ini pun berharap, para penulis- sastrawan muda bisa menggali tema-tema lokal dalam karya-karyanya.

''Selain sastra lokal, sastra komunitas seperti fenomena lahirnya komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) juga menarik, karena memberi ruang pubklikasi karya-karya. Peliharalah talenta dan lakukan penggalian kultural Anda,'' pesannya.


suaramerdeka.com, Rabu, 13 Maret 2013 10:32 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler