Skip to Content

Teater Getih Terbaik di Festival Drama Basa Sunda XVII

Foto indra
files/user/762/festival-drama-basa-sunda-xvii-2016-raja-wales.jpg
Drama “Raja Wales” karya HR. Hidayat Suryalaga, Minggu (8/5/2016), menjadi pamungkas rangkaian Festival Drama Basa Sunda XVII yang diselenggarakan Teater Sunda Kiwari, di Gedung Kesenian Rumentang Siang Jalan Baranang Siang, Kosambi Bandung.

Dewan Juri Festival Drama Basa Sunda XVII menobatkan Kelompok Teater Getih asal Kota Bandung sebagai Pementasan Pinunjul Kahiji. Festival drama tahunan yang digelar Teater Sunda Kiwari juga menetapkan Desta Mahardika dari Shocking Rajah Perfoming Art sebagai Aktris Pinunjul dan Mohammad Aditya dari Teater Getih sebagai Aktor pinunjul.

Pada pembacaan pemenang, Minggu 8 Mei 2016 menjelang tengah malam, Dewan juri yang terdiri dari Godi Suwarna, Bambang Aryana Sambas, dan Rahman Sabur, dari 64 kelompok teater menetapkan lima nominasi kelompok teater. Kelima nominasi pementasan pinunjul tersebut adalah kelompok Teater Toneel, Teater Awal, Teater Getih, Teater Pecut Kuningan, dan Shocking Rajah Perfoming Art.

Dalam keputusan akhir, dewan juri akhirnya menetapkan kelompok Teater Getih yang membawakan naskah “Manusa Jero Botol” karya Yusef Muldiyana dan diterjemahkan bebas Rosyid E. Abby sebagai pementasan pinunjul kahiji (terbaik kesatu). Sementara untuk pinunjul kadua (terbaik kedua) dan pinunjul katilu (terbaik ketiga) diraih,kelompok teater Shocking Rajah Performing Art yang membawakan naskah “Kalangkang” (N. Nazaruddin Azhar) dan kelompok Teater Awal Bandung membawakan naskah “Manusa Jero Botol”.

Selain menetapkan pementasan pinunjul, dewan juri juga nenetapkan kelompok Teater Coret Besik’s Unwir (Indramayu), Laskar Banua (Kabupaten Berau Kalimantan Timur), dan Smile Motivator (Kota Bandung) sebagai Pinunjul Kayungyun. Untuk katagori Aktris Pinunjul disabet Desta Mahardika dari Shocking Rajah Perfoming Art dan Aktor Pinunjul oleh Mohammad Aditya dari Teater Getih.

Sementara untuk katagori Panata Musik Pinunjul diraih Ridwan Saidi (Shocking Rajah Performing Art), Panata Artistik Pinunjul oleh Mugianto (Teater Awal Bandung), dan Sutradara Pinunjul menjadi milik Nurhadi Hasan (Teater Getih Bandung).

Festival Drama Basa Sunda XVII berlangsung selama 20 hari di Gedung Kesenian Rumentangsian Jalan Baranang Siang, Kosambi Bandung, sejak 18 April 2016. FDBS XVII diikuti 64 peserta dari 69 peserta yang sudah melakukan registrasi. Selain dari kota dan kabupaten di Jawa Barat, juga dari DKI Jakarta, Banten dan bahkan dari Berau Kalimantan Timur.

Tahun ini Teater Sunda Kiwari selaku penyelenggara menyediakan tujuh naskah pilihan yang sudah diseleksi sangat ketat dalam hal bobot kekaryaan. Naskah tersebut terdiri dari, “Jam Hiji Duapuluh Salapan Menit” karya Ayi G. Sasmita, “Dayeuh Simpe” (Lugiena de), “Kalangkang” (Nunu Nazarudin Azhar), “Manusa Jero Botol” (terjemahan bebas Rosyid E. Abby dari Naskah Di Dalam Botol karya Yusef Muldiayana), “Nu Garering” (Dhipa Galuh Purba), “Mojang Dua Rebuan” (Dadan Sutisna) dan “Polbakik” (Arthur S. Nalan).


pikiran-rakyat.com, Senin, 9 Mei 2016 12:42 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler