id.shvoong.com - Setelah menyuguhkan secangkir teh di meja, Sarmen menampar Pak Robby, atasannya. Dua kali. Pipi kiri lalu pipi kanan. Di depan sekian banyak karyawan dalam sebuah rapat ”Pencapaian Target” pagi itu tanpa suatu alasan. Setiap pasang mata yang menyaksikan terpukau dan menahan nafas. Sementara Sarmen tampak sangat tenang dan Pak Robby terlihat beringas, lelaki berkumis tebal tersebut jelas sekali berusaha mengontrol emosinya.
Komentar
Tulis komentar baru