www.pikiran-rakyat.com - Dalam menulis ulang, sang penyair harus mempunyai keberanian dalam dua hal. Pertama mencoret kalimat yang tidak perlu dalam larik-larik puisi yang ditulisnya, kedua menggantinya dengan kalimat yang tepat. Dalam konteks semacam inilah para pakar puisi pengatakan bahwa menulis puisi tidak bisa sekali jadi, selalu ada proses revisi. Kedua proses itu kadang disebut dengan proses di bawah kesadaran (saat puisi ditulis) dan proses di atas kesadaran (saat puisi ditulis ulang atau direvisi).
Komentar
Sebuah revisi...
Sebuah revisi atas sebuah karya tulis, khususnya dalam hal ini puisi mutlak harus dilakukan bila si penulis ingin mendapatkan sebuah karya yang boleh dikatakan "sempurna", atau dalam pengertian lain harus "difinishing" agar menjadi sebuah karya yang apik. Di Situs Jendela Sastra ruang untuk proses ini ada tersedia, dan ini merupakan salah satu kelebihan cyber sastra!
Beni Guntarman
Tulis komentar baru