Skip to Content

SIKAT IJUK BU HAJI

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

Apa yang dikhawatirkan akhirnya terjadi juga. Koma. Dan kalau sudah begini semua angggota keluarga tidak ada yang tidak setuju untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Maka dibawalah Pak Rebo ke rumah sakit. Tidak usah mencari ambulan, pakai saja mobil yang ada. Colt bak terbuka.

Lewat jalan desa yang belum rata dibeton, Pak Rebo yang koma, lewat asyar, dibawa ke rumah sakit dengan hanya dipayungi kain panjang yang dipegang di empat sudutnya oleh empat orang. Jadilah seperti tenda.
Yang koma miring kanan miring kiri seiring gelombang jalan.

Sampai di rumah sakit petugas rumah sakit dengan tangkas memindahkan Pak Rebo ke tandu dan tidak lama kemudian sudah berada di ruang gawat darurat.

Dari 8 orang menantu, Tosan adalah satu-satunya yang tamat SMA. Dan Tosanlah yang ditunjuk oleh 4 pengantar lainnya ketika dokter memanggil pihak keluarga Pak Rebo.

Selesai urusan di ruang gawat darurat Tosan keluar. Berikutnya adalah menunggu Pak Rebo dibawa ke ruangan khusus. Tosan sudah memesan ruangan terbaik yang ada di rumah sakit itu. Masalah biaya jangan takut. Berapapun siap.

Runding. Siapa yang menunggu, siapa yang pulang. Boros tenaga jika disini semua. Ketika sedang rundingan ada panggilan lagi. Tosan sigap menghadap. Tidak lama kemudian ia keluar, Melambaikan tangan kepada ibu mertuanya. Bu Rebo mendekat lalu masuk.

Pak Rebo sudah menampakkan perkembangan baik. Padahal belum diberi obat apapun. Ia seperti berbicara …tapi tidak jelas …tututu tututu …uka … uka … cupit cupit cupit …

Itu terus terdengar dari mulut Pak Rebo.
Dan tangannya terus bergerak kesana kemari dengan gerakan menangkap, meraba, memegang.

Perawat kewalahan.

Akhirnya tangan Pak Rebo diikatkan ke besi tempat tidur. Meski sudah diikat tangan Pak Rebo terus bergerak, Suara garukan jemarinya ke besi membuat linu yang mendengar.
Itulah yang ingin disampaikan oleh dokter kepada Bu Rebo. Hasil rundingan maka diputuskan ada yang pulang bersama Bu Rebo, dan dua orang termasuk Tosan menunggu. Besok aplus.

Pagi-pagi rombongan pengganti sudah sampai, Siap dengan kelengkapan masing-masing. Bu Rebo ada. Tosan sudah siap akan pulang tapi ia menghampiri ibu mertuanya yang memanggilnya secara khusus, agak jauh dari rombongan.

Setelah tampak serius mendengar apa kata ibu mertua, Tosan menerima sebuah bungkusan kecil lalu dibawa ke ruangan Pak Rebo.

Petunjuk dari ibu mertua disampaikan kepada petugas. Petugas setengah mengerti setengah tidak tapi mengikuti saja saran Tosan.

Daripada harus payah mengurus tangan yang terus bergerak dan jemari seperti mencakar. Itupun sambil nyerocos … utu utu utu ..uka uka uka cupit cupit cupit …

Sungguh, saran Bu Rebo sangat jitu. Tidak sampai lima menit Pak Rebo tenang, seperti tidur. Dari bibirnya terdengar lembut .. nyam nyam nyam ..uka upit uka upit …
Dokter yang tak lama kemudian datang untuk memeriksa tersenyum kecil melihat dua sikat ijuk untuk menyikat lantai yang terletak dibawah jemari kanan kiri tangan Pak Rebo.

201603140622_Kotabaru_Karawang

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler